*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Religion shouldn’t just be about scaring you about hell, religion actually needs marketing to a heaven that is comfortable, happy and joyful”
(Agama jangan melulu menakut-nakuti tentang neraka, agama justru membutuhkan marketing ke surga yang nyaman, happy dan riang gembira”)
Beragama bukan hanya tentang ketaatan dan kedisiplinan semata, tapi juga seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Berikut ini adalah beberapa cara beragama dengan riang gembira:
Pertama, bersyukur dalam setiap keadaan.
Salah satu cara untuk merasakan kebahagiaan dalam beragama adalah dengan selalu bersyukur. Bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat dan kesempatan yang diberikan, serta mengapresiasi perjuangan orang lain.
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman:12)
Kedua, beribadah dengan ikhlas.
Beribadah bukan hanya soal menjalankan ritual, namun juga melakukannya dengan hati yang ikhlas dan tulus.
Allah SWT berfirman:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.”(QS. Al-Bayinah:5)
Ketiga, saling membantu dan bekerja sama.
Beragama dengan riang gembira bisa terwujud dengan saling tolong menolong dan bekerja sama. Allah menegaskan hal ini dalam firman-Nya:
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah:2)
Keempat, memaafkan dan menghindari dendam.
Manusia tidak ada yang sempurna dan salah paham pasti terjadi. Memaafkan kesalahan orang lain dan menghindari rasa dendam merupakan cara beragama yang memberi kebahagiaan.
Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali-Imran:200)
Kelima, mencari ilmu dan meningkatkan pemahaman.
Kebahagiaan dalam beragama akan tumbuh saat kita terus belajar dan meningkatkan pemahaman tentang agama. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim No. 2699).
Dengan mengikuti beberapa cara di atas, kita dapat beragama dengan riang dan gembira.
Semoga kita semua diberkahi dan menjadi umat yang bertakwa dan bahagia dalam menjalankan ibadah.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News