Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Republik Islam Iran (PCIM Iran) tidak mau ketinggalan dalam merayakan Milad Muhammadiyah ke-111, Sabtu (18/11/2023) waktu setempat. Meski berada di Negeri Para Mullah, antusiasme mereka terlihat jelas saat mengikuti rangkaian acara yang berlangsung di ibu kota Iran, Tehran.
Ketua PCIM Iran, Syahrul Ramadhan Yusuf, menjelaskan bahwa perayaan Milad 111 Muhammadiyah kali ini diisi dengan wisata ilmiah, dengan mengunjungi Museum Rumah Ayatullah Murtadha Muthahhari. Ayatullah Muthahhari, seorang ulama besar Islam yang lahir pada tahun 1919 dan meninggal pada tahun 1979, dikenal sebagai pakar hukum, filsuf, teolog, dan ahli politik.
“Murtadha Muthahhari seorang ulama besar Islam, salah satu karya besarnya adalah buku berjudul ‘Manusia dan Alam Semesta’. Karya beliau sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah tahun ini, yaitu Ikhtiar Menyelamatkan Semesta,” ungkap Syahrul.
Museum ini tidak hanya menjadi tempat yang pas untuk memperingati Milad Muhammadiyah, tetapi juga memamerkan koleksi buku-buku ciptaan sang filsuf, menambah makna mendalam dalam perayaan mereka.
Menurut Syahrul, pihak pengelola museum sangat menyambut baik dan tertarik dengan Muhammadiyah. PCIM Iran memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi informasi tentang Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dengan misi mencerahkan semesta. Mereka menjelaskan visi dan nilai-nilai Muhammadiyah sebagai upaya untuk memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat dan dunia.
Sebagai tanda kasih, para aktivis PCIM Iran diberikan hadiah berupa buku-buku karya Ayatullah Murtadha, disajikan satu persatu dalam bahasa Farsi, sebagai bentuk penghargaan dan kerjasama yang erat antara PCIM Iran dan Museum Rumah Ayatullah Muthahhari. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga memperkuat jalinan kerjasama lintas budaya di tengah keberagaman Negeri Para Mullah.
“Pihak pengelola museum sangat menyambut baik dan sangat tertarik dengan Muhammadiyah. Ketika berpamitan pulang para aktivis PCIM Iran diberikan hadiah buku karya Ayatullah Murtadha satu persatu dalam bahasa Farsi,” pungkas Syahrul. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News