Tiga Karakteristik Dakwah Berjamaah
foto: blog.hautehijab.com

*) Oleh: Masun Azali Amrullah, M.Ag
Wakil Ketua PDM Kabupaten Ngawi

Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala (sebagaimana orang-orang yang mengerjakan kebaikan (HR. Muslim).

Hadis tersebut menggambarkan bahwa setiap muslim dimana pun dan apa pun berada memiliki kewajiban untuk berdakwah.

Hanya, agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan efektif dan mampu mencakup seluruh bidang kehidupan, maka dakwah harus dikelola dalam suatu barisan yang teratur dan terorganisasi dengan baik.

Dengan kata láin, dakwah harus dilaksanakan secara berjamaah. Hendaknya antara satu muslim dengan muslim yang lain saling menjadi penolong dan pembela.

Hal ini juga diperkuat oleh suatu kenyataan bahwa orang-orang non muslim pun berjamaah dan memanfaatkan segala potensi mereka dalam menghadapi orang-orang beriman (QS. Al-Anfal (8|:36)

Ada tiga karakteristik dakwah berjamaah yang harus diperhatikan jika kita ingin memiliki barisan umat yang kuat.

Pertama, hendaknya dakwah dilakukan dalam rangka mengajak manusia ke jalan Allah Dan bukan semata-mata kepada dirinya sendiri atau kelompoknya secara sempit (Q., Yusuf [12): 108)

Kebanggaan kelompok (‘ashabiah) yang berlebihan hendaknya mampu diminimalisasi
Segala potensi konflik dan pertentangan antar komponen umat harus mampu direduksi dan dieliminasi seoptimal mungkin.

Harus ada kesadaran bahwa di antara para pelaku dakwah tidak ada sinergi, maka umat yang akan menanggung segala konsekuensinya.

Yang kedua, manhaj (kurikulum dan metode) dakwahnva adalah jelas dan mengacu hendaknya selaras dengan manhaj nabawi.

Sehingga para pelaku dakwah harus mampu memerankan dirinya sebagai contoh panutan bagi masyarakatnya.

Bagaimana masyarakat mengikuti dakwahnya, jika ia sendiri justru berperilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya?

Yang ketiga, mengembangkan sikap kritis, toleran dengan sesama orang beriman, siap dialog untuk mencari kebenaran dengan prinsip saling menghormati dan, menghargai.

Sudah saatnya umat tidak lagi dibodoh-bodohi dan diperalat demi kepentingan sempit ulamanya.

Tetapi umat harus diberdayakan agar menjadi sadar dan kritis terhadap berbagai persoalan yang terjadi.

Dan yang keempat adalah tidak mengembangkan sikap merasa diri yang paling benar serta tidak cenderung saling menyalahkan. apalagi saling mengkafirkan (QS, Al-Hujurat 1491:11).

Justru semangat berlomba dalam kebaikanlah yang seharusnya ditingkatkan. sehingga cahaya Islam akan tegak sepanjang masa.

Wallahu a lam bish – shawab.(*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini