*) Oleh: Ubaidillah, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Using social media is everyone’s right, but maintaining your attitude is the main thing, because everything comes from yourself, therefore manage yourself so you don’t suffer losses.”
(Bermedia sosial adalah hak setiap orang, namun menjaga sikap adalah hal yang utama, karena semua berasal dari diri sendiri, maka dari itu kelola diri agar tidak merugi)
Kemajuan teknologi informasi saat ini memungkinkan penyebaran informasi salah dan hoax dengan sangat cepat.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati terhadap informasi yang kita terima. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kita harus berhati-hati :
Pertama, memastikan keabsahan informasi.
Menerima informasi tanpa melakukan verifikasi dapat menyebabkan penyebaran berita hoax yang merugikan banyak pihak. Alquran menegaskan pentingnya memeriksa kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya.
Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(QS. Al-hujurat:6)
Kedua, tanggung jawab sebagai penyebar informasi.
Membagikan informasi yang tidak benar atau menyesatkan dapat membuat kita mendapat dosa dari segala kontennya.
Dari Al Mughirah, ia mendengar Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barang siapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari No. 1291 dan Muslim No. 4).
Ketiga, menjaga kesatuan dan persatuan.
Menyebarkan informasi yang tidak benar dapat menyebabkan perpecahan, perselisihan, dan kebencian di antara masyarakat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menyatukan dan memeriksa informasi dengan bijaksana demi menjaga persatuan.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah.
Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.”(QS. Al-Fath:10)
Kesimpulannya, sebagai umat yang bertanggung jawab, kita harus senantiasa berhati-hati terhadap informasi yang kita terima dan sebarkan.
Pastikan untuk selalu memeriksa keabsahan info, menjadi penyampai yang jujur, dan menjaga persatuan di antara sesama.
Ingatlah bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap informasi yang kita sebarkan di dunia ini dan di akhirat kelak.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News