Warga Muhammadiyah Didorong Proaktif untuk Kepentingan Strategis Persyarikatan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir meyakini kapital sosial yang dimiliki warga Muhammadiyah begitu besar yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan strategis persyarikatan. Contoh nyata adalah keberhasilan persyarikatan dalam memberi bantuan untuk warga Gaza Palestina yang mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepentingan strategis yang dimaksud oleh Haedar diantaranya adalah pengumpulan dana pendidikan. Ribuan amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan di seluruh Indonesia, merupakan kepentingan strategis yang perlu untuk ditumbuh-kembangkan dan dirawat.

“Program-program dan kegiatan Muhammadiyah ini, untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin, yang lewat kejayaan Islam dan kaum muslimin ini kita bisa memerankan diri bahwa umat Islam itu – umat terbaik,” ungkap Haedar pada Sabtu (26/11/2023) dalam Resepsi Puncak Milad ke-111 Muhammadiyah yang diselenggarakan PDM Kota Bandung.

Tentang umat terbaik ini, Guru Besar Sosiologi ini menuturkan, memiliki relasi kuat dengan landasan teologis lahirnya Muhammadiyah. Bahwa Muhammadiyah lahir berdasarkan surat Ali Imran ayat 104 dan 110. Maka dia mengajak pada perayaan milad sebagai wahana untuk mengenang jejak Muhammadiyah masa lalu.

Lebih jauh Haedar menjelaskan, bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan berhasil menerjemahkan Islam tidak sekadar normatif semata. Pendiri Muhammadiyah tersebut berhasil menerjemahkan yang normatif tersebut menjadi suatu yang aktual – nyata dan bisa dirasakan secara konkrit dalam kehidupan manusia.

Melalui pendirian Muhammadiyah, Kiai Dahlan tidak sekadar ingin mengumpulkan segolongan umat yang biasa-biasa saja, melainkan umat yang terbaik di antara yang baik, dengan keberadaan mereka dapat melaksanakan kebaikan-kebaikan yang dapat dirasakan oleh seluruh alam.

“Maka Kiai Dahlan menerjemahkan, oh, kalau begitu umat ini tidak boleh dibiarkan sembarangan, maka harus dihimpun menjadi sebuah organisasi, maka diberilah nama organisasi itu Muhammadiyah,” tuturnya.

Muhammadiyah sebagai kelompok organisasi memiliki nilai-nilai, dan aturan untuk mencapai tujuan. Warga Muhammadiyah yang berada didalamnya memiliki ikatan untuk menyesuaikan diri dengan nilai, aturan, dan bersepakat dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini