Ribuan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, sampai yang di luar negeri, tidak ada satupun yang atas nama pribadi. Semuanya atas nama Persyarikatan Muhammadiyah. Hal itu penting adalah demi menjaga kepercayaan atau trust publik terhadap Persyarikatan Muhammadiyah.
Demikian penegasan yang disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada Rabu (29/11/2023) dalam Pengajian dan Launching Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC).
Maka tidak boleh AUM dimiliki oleh pribadi-pribadi. Meskipun AUM tersebut didirikan oleh siapapun, dan dimanapun. Ketika memakai nama Muhammadiyah dan berpayung hukum Persyarikatan Muhammadiyah, tidak boleh dimiliki secara pribadi.
“Dari ribuan amal usaha Muhammadiyah, tidak ada satupun yang atas nama orang pribadi, dari Australia sampai Cirebon, Aceh sampai Papua, semua atas nama Muhammadiyah,” ungkap Sayuti.
Oleh karena itu, seluruh civitas di AUM harus memiliki kebanggaan sebab berada dalam satu jaringan besar bernama Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam mengembangkan AUM, Sayuti berpesan supaya bekerja dengan gembira, kerja keras, dan saling kerja sama.
Sayuti juga berpesan, yang menurutnya paling penting adalah menjaga kepercayaan atau trust publik terhadap Persyarikatan Muhammadiyah. Kepercayaan publik terhadap Muhammadiyah adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan dan perkembangan organisasi yang berusia lebih dari seabad ini. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News