*Oleh: Ferry Is Mirza DM
Satu di antara doa dari Alquran yang kerap kita panjatkan:
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Furqan: 74)
Dan Allah Ta’ala berfirman:
“Allah menganugerahkan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Asy-Syura: 49)
Allah menjelaskan anak dengan kalimat hibah (pemberian), yakni anugerah terindah yang tidak semua orang mendapatkan. Maka selayaknya kita yang dikaruniai anak untuk senantiasa bersyukur.
Berkata seorang penyair :
“Yatim bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga ia menjadi miskin.”
Akan tetapi yatim yang sebenarnya ialah anak yang mendapati ibunya lalai dalam mendidik dan ayah sibuk dengan urusan.” (Tarbiyatul Aulad hal. 103-104)
Jangan jadikan anak-anak menjadi yatim padahal kita masih berada di sisi mereka.
Baik saat kesibukan hari kerja, apalagi di kala libur akhir pekan menyapa. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News