Busyro Muqoddas: Pimpinan Ranting Muhammadiyah adalah Garda Terdepan Gerakan Persyarikatan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas. (foto:ist)

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas dalam Pengajian Akbar Milad 111 Muhammadiyah menyebut, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (RPM) adalah garda terdepan gerakan persyarikatan.

Sebutan itu dilontarkan Busyro sekaligus sebagai apresiasi untuk PRM Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes sebab PRM Sawojajar pada Kamis (7/12/2023) berhasil meresmikan empat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), yaitu Madrasah Diniyah Takmiliyah al Azhar, TK ABA, Gedung Dakwah Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo, dan MI Muhammadiyah Sawojajar.

Jika diurutkan secara struktural, kata Busyro, PRM itu adalah level kepemimpinan paling ujung, atau sama dengan desa dalam sebuah sistem pemerintahan. Namun demikian, PRM ini adalah garda terdepan gerakan persyarikatan. Tidak tanggung, Busyro menyebut pimpinan di PRM biasanya lebih gampang mendapat tiket surga.

“Itulah sesungguhnya Muhammadiyah itu, berkembangnya secara nasional di samping berkembang dari pusat, wilayah, tapi juga berkembangnya itu dari bawah. Dari ranting-ranting tadi dan berkembangnya secara nasional,” ungkap Busyro.

Bahkan saat ini Muhammadiyah juga sudah berkembang di luar negeri, melalui berdirinya 30 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. Busyro menyebut, perkembangan Muhammadiyah sampai di luar negeri merupakan aktualisasi dari semangat Islam rahmat bagi seluruh alam.

Selain itu, menggali makna simbolis yang terkandung dalam gerakan Salat, Busyro menjelaskan, salam ke kiri dan kanan di akhir salat diwujudkan oleh Muhammadiyah dalam amal kebajikan nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh umat seluruh alam tanpa terkecuali.

“Jadi orang Islam itu habis salat itu diberi misi, tugas mulia untuk membangun pikiran, bangun konsep – pengertian, bangun program dan melaksanakan program itu untuk mendatangkan tiga hal; mendatangkan salam, mendatangkan rahmat, dan mendatangkan barokah,” kata Busyro.

Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa Ajaran Islam termasuk kandungan yang terdapat dalam perintah Salat tidak hanya untuk menyambung hubungan dengan Allah SWT saja, melainkan juga menyambung relasi sosial yang baik ke sesama manusia, dan makhluk di seluruh alam. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini