Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Setiawan dalam sambutannya menuturkan pentingnya bagi seluruh relawan MDMC untuk memberikan fokus kepada pelayanan dukungan psikososial bagi penyintas bencana alam.
Menurut Budi, peranan penting dalam kegiatan pemulihan pasca bencana ada pada dukungan psikososial. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan resiliensi dan ketangguhan yang dimiliki oleh komunitas dan individu sehingga kapasitas relawan sebagai pendamping dalam melakukan layanan dukungan psikososial di lapangan bisa dilaksanakan dengan baik.
“Fokus yang diberikan kepada penyintas adalah kebutuhan untuk bertahan hidup dan perlindungan termasuk didalamnya adalah memiliki rasa aman. Sedangkan kebutuhan secara fisik seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian,” jelas Budi saat menyampaikan sambutan pada Pelatihan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Gelombang kedua, Jumat (8/12/2023)
Lebih lanjut Budi mengungkapkan setiap bencana yang terjadi memiliki dampak yang berbeda pula. Sehingga diperlukan upaya yang baik agar penanganan setiap dampak bencana tidak dengan waktu yang lama.
“Saat Tsunami Aceh 2004, kita membutuhkan waktu 3 tahun dalam menyelesaikan persoalan disana sampai semua normal kembali, di sisi lain peristiwa gempa bumi di Yogyakarta 2010 yang lalu bisa tertangani hanya dengan 1 tahun saja. Perbedaan ini tentu menjadi pedoman bagi kami dalam respon kebencanaan termasuk layanan dukungan psikososial didalamnya”, ungkapnya.
Kegiatan Pelatihan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Gelombang ke-2 dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari MDMC Wilayah, Relawan Muhammadiyah, RS Muhammadiyah dan umum.
Sebagai tindak lanjut dari program pelatihan sebelumnya, program ini sebagai bentuk fasilitas bagi para Lembaga di persyarikatan dalam melakukan pendampingan secara lebih masif kepada penyintas psikososial pasca bencana.
Pelatihan ini diharapkan sebagai bentuk kepekaan seluruh relawan di setiap lembaga persyarikatan dalam memberikan pelayanan dan dukungan kepada mereka yang mengidap psikososial pasca bencana.
Selain itu dengan adanya gelombang ke-2 ini sebagai bentuk peningkatan pemahaman dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi seluruh relawan lembaga penanggulangan bencana. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News