Buah Bertatih-Tatih Mendekat Kepada Allah
foto: freepik.com
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Mendekatkan diri kepada Allah bukan hanya membawa kebahagiaan di dunia tetapi berdampak baik pada kehidupan akhirat.

Rencana dan kehendak Allah pasti terjadi dan tidak ada satu pun pihak yang mampu mencegah.

Janji Allah untuk meruntuhkan kekuasaan Fir’aun diawali dengan memasukkan rasa kagum istrinya terhadap Musa, ketika masih bayi, sehingga mencegah Fir’aun untuk membunuhnya.

Untuk mewujudkan janji-Nya guna mengembalikan Musa kepadanya, Allah pun memberi jalan kepada saudara perempuannya untuk mengabarkan kepada ibunya untuk menyusui Musa.

Di sisi lain, Allah menahan para perempuan dari menyusui Musa. Di sinilah rencana besar Allah untuk meruntuhkan Fir’aun tidak tercegah sehingga porak-porandalah kekuasaan Fir’aun.

Istri Fir’aun dan Kekaguman

Allah berencana untuk menghentikan kezaliman Fir’aun dengan cara yang halus dan tertata. Sehingga tak satu pun manusia yang mengetahui rencana itu.

Pada saat itu, Fir’aun terbuai dengan keberhasilannya dalam memimpin karena segala keinginannya bisa dipastikan tercapai.

Fir’aun telah memecah belah bangsanya sehingga bisa mengadu domba di antara keduanya. Fir’aun pun menggunakan wewenang dan kekuasaan memerintah secara zalim sehingga kekuasaannya absolut

Puncak kejahatan terbesar Fir’aun ketika mengaku dirinya sebagai tuhan. Allah pun mengutus Nabi Musa untuk memberi peringatan kepadanya.

Kezaliman dan kekejaman bisa dilihat ketika mengeluarkan kebijakan untuk membunuh setiap bayi laki-laki. Kebijakan ini merupakan upaya licik untuk melanggengkan kekuasaannya setelah mimpi kerajaannya bakal runtuh.

Secara akal sehat, tidak akan ada seorang pun dari kalangan Bani Israel yang akan mampu menggulingkan kekuasaannya. Karena setiap bayi laki-laki dibunuhnya.

Rencana Fir’aun sangat jahat, tetapi Allah memiliki rencana lain yang jauh lebih halus yang akan menggagalkan rencana Fir’aun. Hal ini tak bisa diendus oleh siapapun. Kerajaan Fir’aun runtuh oleh orang yang dibesarkannya sendiri.

Rencana besar itu dimulai ketika Musa lahir. Di mana Allah memasukkan kecintaan yang besar pada bayi Musa sehingga mampu mencegah suaminya (Fir’aun) untuk membunuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini