Hati yang Selamat
foto: britannica.com
UM Surabaya

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Hati selamat yang terhindar dari azab Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hati yang pasrah dan menerima perintah-Nya, yang tidak lagi ada penentangan terhadap perintah dan wahyu-Nya.

Hati selamat yang terhindar dari azab Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hati yang pasrah dan menerima perintah-Nya, yang tidak lagi ada penentangan terhadap perintah dan wahyu-Nya.

Tidak ada yang memenuhinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang ia inginkan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia hanya menunaikan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tidak ada yang memenuhinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang ia inginkan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia hanya menunaikan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hanya Allah lah yang ia tuju, hanya perintah-Nya yang ia tunaikan, dan hanya aturan-Nya yang menjadi cara serta jalan hidupnya.

Tidak ada sedikit pun keraguan yang menjadi penghalang antara ia dan keimanan terhadap wahyu-Nya.

Bahkan setiap kali keraguan itu terlintas, ia pun tahu bahwa keraguan itu tidak akan membuatnya tenang.

Juga tidak ada hawa nafsu yang mampu merintanginya untuk mencari rida Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bahkan setiap kali keraguan itu terlintas, ia pun tahu bahwa keraguan itu tidak akan membuatnya tenang.

Juga tidak ada hawa nafsu yang mampu merintanginya untuk mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah)

Barakallahu fiikum. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini