UM Surabaya

Sebagaimana kaidah: Tasharuf al imam ‘ala ra’iyathi manutuhun bil maslhah (Kebijakan pemimpin terhadap rakyatnya harus memihak kepentingan rakyatnya).

Kedua, Caleg DPR/DPRD tidak menduakan Istri (poligami) dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Berkeluarga.

Mengapa ini penting? Hemat saya, sebelum memimpin orang banyak (masyarakat) maka harus bisa memimpin keluarganya dulu secara baik.

Salah satu indikator adalah mampu menciptakan keluarga yang harmonis tanpa ada yang tersakiti dan kekerasan fisik.

Sehingga poligami yang tanpa restu istri dan anak maka dipastikan membuat ketidakharmonisan keluarga.

Artinya, bagaimana Caleg DPR/DPRD mampu memimpin masyarakat secara baik, harmonis, damai, sementara memimpin keluarga terkecil saja bapak belur.

Oleh karena warga Muhammadiyah harus selektif dalam memilih dan memilih Caleg DPR/DPRD dalam Pemilu dengan melihat rekam jejak keluarganya.

Ketiga, Caleg DPR/DPRD memiliki rekam jejak baik dalam lingkungan kehidupan sosial bermasyarakat, terutama dengan para saudara dan tetangga sekitarnya.

Mengapa ukuran keluarga dan tetangga menjadi penting untuk melihat rekam kepemimpinan seseorang? Karena keluarga dan tetangga adalah orang yang terdekat hidup dalam keseharian.

Karakter kepemimpinan para caleg tersebut dapat dilihat dari bagaimana memperlakukan saudara dan tetangganya.

Jika para Caleg DPR/DPRD tersebut dikenal baik oleh saudara dan tetangga berarti orang tersebut punya kepedulian dan perhatian untuk membantu, dan sebaliknya jika dengan saudara dan tetangga tidak baik atau kenal berarti tingkat kepedulian sangat rendah.

Apalagi mau memimpin masyarakat yang jauh dan banyak, se-provinsi atau se-kabupaten, wong sama saudara dan tetangga saja tidak peduli.

Keempat, Caleg DPR/DPRD memiliki komitmen kebangsaan (cinta Tanah Air) kuat terhadap Indonesia.

Kriteria ini penting untuk mengukur tingkat cinta tanah air (nasionalisme) terhadap NKRI dan Pancasila sebagai fondasi dasar bernegara dan final terhadap para calon pemimpin kita.

Hal ini bisa berbahaya jika para calon pemimpin DPR/DPRD disusupi ideologi-ideologi politik separatis yang berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia tercinta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini