*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Di zaman ini, sering kali hampir semua orang memakai dan menggunakan gadget di setiap kegiatan hidupnya. Bahkan, tak luput pula saat ibadah, baik sebelum maupun sesudah salat.
Yang miris adalah setelah salat, mereka langsung melihat gadget. Dan yang membuat teriris adalah saat khotbah Jumat pun banyak yang menyalakan dan memainkan gadget. Astaghfirallah.
Hal ini menjadi musibah tatkala menjadi suatu kebiasaan, yang merugikan kita dalam aspek kehidupan, khususnya ibadah.
Ketika gadget memanggil, lalu pimpinan, atasan dalam pekerjaan memanggil, secepat mungkin kita menanggapi. Bahkan, merespons berlebihan apa pun kondisi dan keadaan saat itu.
Namun, tatkala Allah ‘Azza Wajalla Yang memiliki segalanya, Yang Maha Besar, dan Maha Segalanya, memanggil melalui azan yang berkumandang di setiap sudut-sudut kota maupun desa, insan yang tak merasa bersalah tersebut sengaja datang terlambat.
Malah, kadang kala sengaja mengakhirkan salat dan sampai pura-pura tidak mendengar suara azan.
Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
“Tatkala manusia terlambat dari menempati saf pertama, kedua, atau ketiga dalam salat, maka Allah buat hatinya suka mengakhirkan semua amal saleh. Wal’iaydzubillah.” (Syarah Riyadhus Shalihin, 5: 111)
Pengaruh yang dikhawatirkan bagi seorang yang terlambat, dan bahkan meninggalkan salat dalam kehidupannya adalah mulai hilang rasa aman dan tenteram dalam kehidupannya.