UM Surabaya

Ketiga, Fight (bertarung). Jangan menjadi pemalas. Allah sangat benci dengan kaum pemalas. Bekerja keras dengan effort (upaya) tinggi. Bertanggung jawab penuh terhadap baik buruknya sekolah. Bukan malah melempar kesalahan kepada orang lain.

“Jika kepala sekolah malas, tidak mau belajar, tidak mau rukun maka tunggulah kemodaranmu,” imbuh Sholihin, lalu disambut gerr peserta.

Keempat, Fun (menyenangkan). Nikmatilah pekerjakan dan syukuri. Kepala sekolah harus bisa menyenangkan guru-gurunya, siswanya, dan juga wali muridnya. Kemampuan ini akan sangat membantu dan memperlancar komunikasi dengan banyak pihak.

Kelima, Flexible (mudah menyesuaikan diri). Tidak boleh kaku. Menjadi kepala sekolah harus adaptif dengan situasi dan kondisi mutakhir. Kepala sekolah juga perlu memiliki kebijaksanaan.

“Orang yang bijaksana arti orang yang memiliki pandangan ke depan bagaimana sekolah bisa maju, dakwahnya maju,” papar Sholihin.

Keenam, Friendly (ramah). Jadikan setiap orang teman. Tidak ada orang yang tidak bermanfaat dalam hidup kita. Memiliki banyak akan banyak membantu membangun relasi dan jaringan dengan berbagai pihak.

“Sekolah Muhammadiyah harus bekerja sama dan bersinergi dalam membangun sekolah. Tidak boleh jalan sendiri-sendiri,” sambung Sholihin Fanani.

Sholihin juga mengingatkan tentang berpikir positif karena hal itu akan menuntun langkah kita.

“Karena pikiran akan menjadi ucapan, ucapan menjadi tindakan, tindakan menjadi pembiasaan dan pembiasaan menjadi karakter,” tegas dia.

Di sisi lain, Sholihin menjelaskan pekerjaan rumah lembaga pendidikan Muhammadiyah. Menurutnya, ada empat tahapan, pertama sekolah harus dikenal dengan cara mempublikasikan setiap kegiatannya.

Kedua, sekolah harus bisa diminati oleh masyarakat umum. Ketiga, sekolah yang baik harus menjadi pilihan pertama wali murid.

“Selanjutnya tahapan terakhir adalah sekolah yang diperebutkan. Artinya, posisi puncak membuat sekolah diperebutkan oleh masyarakat luas,” katanya.

Dia menambahkan, kepala sekolah dalam memperkuat perjuangan memajukan sekolah Muhammadiyah diharapkan selalu berpegang teguh pada empat hal, yaitu dakwah, kader, amal, dan Ibadah

Karena, sebut dia, tujuan didirikannya sekolah Muhammadiyah adalah untuk mencetak pelajar muslim yang beriman, bertakwa, berakhlakul karimah, cakap, percaya diri sendiri dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Sementara fungsi sekolah Muhammadiyah adalah untuk memerangi kebodohan, kemiskinan, memurnikan ajaran Islam, serta membendung dampak negatif dari luar. (fimas maulana al jufri)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini