Bukit Sniper dan Kisah Pengkhianatan terhadap Rasulullah
Bukit Sniper alias Jabal Rumat. foto: fauzan el hasyim/majelistabligh.id
UM Surabaya

*) Oleh: Fauzan el Hasyim, MP.d

Siapa tahu Bukit Sniper atau Jabal Rumat? Sebuah bukit yang identik dengan peristiwa Perang Uhud. Peristiwa tersebut meletus pada hari Sabtu, 15 Syawal 3 H /625 Masehi, sekitar setahun pasca Perang Badar

Perang Uhud dikomandani oleh Baginda Rasulullah saw. Peristiwa ini sangat menyedihkan karena pada saat itu Rasulullah mengalami dua pengkhianatan.

Pengkhianatan pertama, saat perjalanan ke medan perang 300 pasukan dihasut oleh Abdullah bin Ubay bin Salul sehingga mereka membelot dan kembali ke Madinah. Hal ini menyebabkan lemahnya pasukan Islam.

Pada awalnya, jumlah pasukan muslim mencapai sekitar 1.000 orang. Namun, tepat sebelum perang, terdapat orang-orang munafik yang tidak jadi ikut berperang dan mengakibatkan jumlah pasukan muslim berkurang sepertiganya.

Pengkhianatan kedua dilakukan oleh tim sniper atau pasukan pemanah yang Rasulullah tempatkan di Jabal Rumat. Pada saat itu Rasulullah saw sudah mewanti-wanti mereka agar tetap berada di bukit tersebut.

Ketika itu, jumlah pasukan muslim tidak begitu besar, sebanyak 50 orang. Akan tetapi, keberadaan mereka sangat dirasakan.

Sehingga, meski umat Islam jumlahnya jauh lebih sedikit dari pasukan musuh, namun mereka hampir saja memperoleh kemenangan.

Pasukan musyrikun yang dipimpin Kholid bin Walid berhasil dipukul mundur. Dan, saat umat Islam ada tanda-tanda bakal meraih kemenangan, mereka malah sibuk mengambil dan memperebutkan harta rampasan perang.

Termasuk yang dilakukan tim sniper atau pasukan pemanah tersebut. Mereka turun dari tempat yang sudah Rasulullah saw tempatkan. Mereka menghianati pesan Rasulullah saw karena tergoda dengan harta rampasan tersebut.

Sehingga hal berbalik 360 derajat dari semula. Di saat umat Islam sibuk dengan mengambil harta yang ditinggalkan oleh musuh, maka pasukan musyrikun yang dikomandani Kholid bin Walid datang dari balik bukit tersebut, lalu menyerang umat Islam.

Pasukan musyrikin pada ujungnya berhasil mengambil alih tempat-tempat strategis umat Islam tadi. Akhirnya, kemenangan pun berpindah kepada kaum musyrikun.

Umat Islam menderita kekalahan dan menjadi pecundang akibat pengkhianatan itu, Sebanyak 70 syuhada mati syahid di medan pertempuran. Termasuk di dalamnya paman baginda Rasulullah saw yang bernama Hamzah.

Hamzah gugur di tangan budak hitam, Wahsyi bin Harb dengan tombak kesayangannya. Saat itu, Baginda Rasulullah saw juga dikabarkan gugur.

Dalam peristiwa tersebut, Hindun binti Utbah yang keras kepala dan tidak berperikemanusiaan, berhasil membalas dendam atas kematian ayah serta saudaranya di Perang Badar. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini