Jamaah Jumat Rahimakumullah
Allah mengisyaratkan dalam firman-Nya:
ولو ان اهل القرى امنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء والآرض (الآعراف 7: 96)
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” (QS. Al-A’raf 7: 96).
Inilah Baldatun Thayyibatun (Negeri Yang Baik), Baldah Thayyibah, Bub’ah Mubarakah, Qariyah Hasanah dan sebagainya dengan:
علم العلماء, عدل الآمراء, عبادة العباد, امانة التجار, نصيحة المخترفين
Sebagai soko gurunya, sebagai penunjang tegak teguhnya suatu daulah atau Negeri yang baik. Tetapi kalau berperilaku sebaliknya:
ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون (الآعراف 7: 96)
“Akan tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-A’raf 7: 96).
Dan inilah pula daulah syaithoniyah dengan: حسد, جائر, رياء, خيانة, كفر sebagai soko gurunya.
Alangkah berbedanya dua daulah tersebut, yang satu penuh maghfirah (pengampunan) dan satunya lagi penuh dengan dhalalah (sesat).
Rasulullah saw pernah pula menggambarkan sebuah Negara dengan sebuah kapal. Di dalam negeri yang baik atau Baldatun Thayyibatun, dengan lima soko guru tersebut, bagaikan kapal yang laju jalannya.
Di dalamnya terdapat understanding, saling pengertian antara kapten dan anak kapal, antara pengemudi dan para penumpang, maka sabda Nabi saw: نجوا ونجوا جميعا Selamat dan selamatlah semuanya. Selamat sampai di pantai kebahagiaan.
بلدة طيبة ورب غفور (سيأ 34: 15)
“(Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun” (QS. Saba’ 34: 15).
Tetapi dalam Negeri Syaithoniyah, Baldah Sayyiah, dengan lima soko gurunya pula, bagaikan kapal yang oleng jalannya, bahkan tenggelam, karena tidak adanya understanding antara kapten dan awak kapal, antara pengemudi dan para penumpang.
Terjadilah sikap apatis, masa bodoh di dalamnya, sehingga apabila yang dibawa butuh air, tidak mau sulit-sulit naik ke atas, tetapi cukup dengan melubangi dinding kapal. Maka sabda Rasulullah saw:
هلكوا وهلكوا جميعا Binasa dan binasalah semuanya. Kapal tenggelam sebelum sampai diselam sebelum sampai di seberang. Semua binasa, inklusif – termasuk kapten, awak kapal dan penumpang.
Nah, sekarang marilah kita lihat dengan seksama kapal kita ini. Adakah kapal kita ini ditumpangi oleh : علم العلماء, عدل الآمراء, عبادة العباد, امانة التجار, نصيحة المخترفين ؟
Apabila jawabnya “Ya”, berarti kita akan selamat sampai di seberang, dunia dan akhirat. Tetapi apabila jawabnya “tidak”, berarti kita berada di dalam kapalnya setan dengan penumpang: حسد, جائر, رياء, حيانة, كفر Berarti kita akan tenggelam semuanya. Karena itu, harus diadakan pembenahan secara integral – menyeluruh, baik vertikal maupun horizontal.