UM Surabaya

Adapun orang-orang yang bermuraqabah, terbagi menjadi dua derajat: Derajat pertama, muraqabah-nya para muqarrabin (orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah) dari golongan orang-orang asshiddiqin.

Orang-orang yang ber-murȃqabah dengan derajat pertama ini adalah orang-orang yang hatinya tenggelam dalam perhatian kepada Allah, sehingga anggota tubuhnya tidak tertarik kepada melakukan hal-hal yang diperbolehkan (almubahat), terlebih lagi hal-hal yang dilarang.

Derajat kedua, muraqabah-nya orang-orang yang wara’ dari golongan kanan (aṣhabul yamin). Mereka adalah orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah melihat sisi zahir dan batin dari hati mereka.

Akan tetapi hati yang seperti ini tidak terlalu tenggelam dalam perhatian kepada Allah. Mereka tetap melakukan amal atau perbuatan yang diperbolehkan disertai dengan al-muraqabah, yang didasari atas rasa malu kepada Allah.

Dalam kitab Riyad as-Salihin  رياض الصالحينkarya Imam an-Nawawi bab Muraqabah menuliskan dengan mengambil redaksi hadis yang berbunyi:

أَنْ تَعْبُدَ اللَّه كَأَنَّكَ تَراهُ . فإِنْ لَمْ تَكُنْ تَراهُ فإِنَّهُ يَراكَ “Hendaknya engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jikalau engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia itu melihat engkau” (H.R. Muslim, Turmudzi, Abu Daud dan Nasai).

Penting sekali menumbuhkan muraqabah dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan muraqabah akan mengantarkan pemiliknya selalu dalam ketaatan kepada Allah dan tidak terjerumus dalam lembah dosa.

Contoh perilaku muraqabah dalam Alquran dan para Sahabat yang berikhtiar dalam menjaga perasaan bahwa segala tingkah lakunya selalu berada dalam pengawasan Allah dimana pun dia berada dan kapan pun waktunya, sehingga mereka tidak terjerumus dalam mengikuti hawa nafsunya.

Kisah pertama, tentang Zulaikha dan Nabi Yusuf yang diabadikan dalam Alquran surat Yusuf ayat ke 22-23 mengisahkan Zulaikha, istri Futhifar yang sangat mencintai dan mengandungi nafsu syahwat kepada Yusuf telah menutup pintu ruangan untuk mendekati dan menggoda Nabi Yusuf. Ia meminta Nabi Yusuf untuk mendekat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini