3. Berteman dengan orang-orang saleh, tetapi tidak mau meneladani perbuatan mereka.
Kaum saleh senantiasa selaras antara hati, ucapan dan perbuatannya. Semua aspek kehidupannya tidak ada yang melenceng dari petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Merekalah teman terbaik untuk meraih taufik Allah Swt. Bahkan Rasulullah menilai kualitas agama seseorang dari temannya.
Berliau bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan secara marfu’ dari Abu Hurairah radhiallahu anhu:
“Seseorang itu bergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa berteman.”
Karenanya, berteman dengan orang saleh semestinya melahirkan semangat untuk meneladaninya sehingga diri semakin taat dan turut menjadi saleh.
4.Mereka bersegera berbuat dosa, tetapi menunda-nunda tobat.
Tidak ada manusia yang lepas dari salah dan dosa, Namun manusia terbaik yaitu yang sadar dari khilafnya dan segera bangkit untuk bertobat dan kembali kepada sang Pencipta.
Ingatlah bahwa di antara tanda hamba muttaqin ialah orang yang bersegera untuk meraih ampunan dan surga serta terus bertobat kepada Allah Swt.
Allah SWT berfirman dalam Ali ‘Imran Ayat 133:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”.
Dunia ladang beramal, kita butuh akan bimbingan dan taufik Allah SWT. Mari kita raih taufik dan hidayah Allah di dunia ini, agar ada kesesuaian antar keinginan kita dengan kehendak Allah SWT.
Dengan demikian harapannya, kita benar-benar menikmati hasil panen semua amaliyah itu di akhirat kelak. Amin.
Semoga bermanfaat. Wallohu ta’ala A’lam bishwawab. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News