Keutamaan Menghafal Alquran
foto: riwaqalquran.com
UM Surabaya

Menghafal Alquran mempunyai keutamaan tersendiri. Setidaknya bisa dihafalkan dua surat, yaitu Al Mulku dan Al Kahfi. Dua surat ini banyak keutamaannya. Al Mulku dibaca setiap menjelang tidur dan Al Kahfi dibaca setiap hari Jumat.

Di antara keutamaan membaca dan menghafal Alquran terdapat dalam hadis berikut, dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

“Dikatakan kepada orang yang pembaca Alquran nanti: ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914)

Yang dimaksudkan dengan ‘membaca’ dalam hadis ini adalah menghafalkan Alquran.

“Ketahuilah bahwa yang dimaksudkan dengan shohibul qur’an (orang yang membaca Alquran) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari.

Sebagaimana hal ini ditafsirkan berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain, ‘Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Alquran).”

Kedudukan yang bertingkat-tingkat di surga nanti bergantung dari banyaknya hafalan seseorang di dunia,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا

“Kebanyakan orang munafik di tengah-tengah umatku adalah qurro’uha (yang menghafalkan Alquran dengan niat yang jelek).” (HR. Ahmad)

Bagi yang sudah memiliki hafalan, berapa pun itu, ikatlah hafalan tersebut dengan murajaah, yaitu banyak mengulanginya. Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ

“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Alquran adalah bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789).

Dalam riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan:

وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ

“Apabila orang yang menghafal Alquran membacanya di waktu malam dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan demikian, maka dia akan lupa.” (HR. Muslim no. 789)

Cara yang paling bagus untuk menghafal Alquran adalah jika seseorang pada suatu hari menghafalkan beberapa ayat, maka hendaklah dia murojaah (mengulanginya) pada keesokan paginya.

Ini lebih akan banyak menolongnya untuk menguasai apa yang telah dia hafalkan di hari sebelumnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini