Berilmu Tapi Juga Beradab

Buah dari ilmu adalah adab, yaitu akhlak yang baik. Dan ilmu yang berkah akan membentuk karakter Mulia, oleh Karena nya Islam mengajarkan beradab sebelum berilmu.

“Biar kita kurang ilmu tetapi Jangan sampai kurang Adab. Orang yang beradab pasti akan berilmu, Tetapi orang yang berilmu belum tentu beradab. Kalau hanya berilmu iblis pun lebih tinggi ilmunya daripada manusia.

Orang yang tinggi adabnya walaupun dia kekurangan ilmu, itu lebih mulia daripada orang yang banyak ilmu tetapi kekurangan adab.”

Berkata Imam Ali Bin Abi Thalib:

“Adab, sopan santun bukanlah sesuatu yang diperjualbelikan, tetapi adab, sopan santun merupakan tabiat, perangai tang berada di dalam hati seseorang yang terdidik.”

Bukanlah dikatakan fakir miskin seseorang yang tidak memiliki emas, tetapi yang dikatakan fakir miskin adalah seseorang yang tidak memiliki akhlak terpuji dan tidak memiliki adab dan sopan santun.

Mahkota seseorang adalah akhlak dan adab, derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatannya adalah budi pekertinya.

Ilmu bisa dicari melalui belajar, tetapi akhlak/adab hanya diperoleh melalui mujahadah membersihkan hati.

Al-adab qabla al-‘ilmi (adab sebelum ilmu). Ungkapan ini sering sekali terdengar di lingkungan pendidikan Islam, khususnya pesantren.

Hal ini mengingat penting dan mulianya pendidikan adab. Imam Malik pernah berkata, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Ibnu Mubarak juga menegaskan, “Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun, sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Demikian halnya dengan Al-Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim juga menguatkan pentingnya menjaga adab, khususnya terhadap guru.

Beliau mengatakan, “Ketahuilah, seorang murid tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati guru.”

Ketahuilah, seorang murid tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati guru.

Adab yang baik dalam proses menuntut ilmu menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan keberkahan ilmu itu sendiri. Berkah, maknanya menurut Imam al-Ghazālī, ziyādah al-khair, yakni bertambahnya nilai kebaikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini