Warga Muhammadiyah Jangan Lupa Mengaji, karena Persyarikatan itu Lahir dari Kelompok Pengajian
Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman

Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman kembali mengingatkan pentingnya mengaji bagi warga Muhammadiyah, karena persyarikatan Muhammadiyah itu lahir dari kelompok pengajian. Dari kelompok pengajian murid-murid KH. Ahmad Dahlan itu yang melahirkan Muhammadiyah.

“Maka kalau kita orang Islam yang aktif di gerakan Muhammadiyah, wajar kalau kita itu rajin ngaji, senang ngaji, karena penerus perjuangan,” kata dr Agus Taufiqurrahman dalam Puncak Milad ke-111 Muhammadiyah yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kediri, Ahad (17/12/2023).

Ngaji bagi warga Muhammadiyah, lanjut dr Agus, selain sebagai cara meneruskan perjuangan, di sisi lain juga sebagai cara untuk mencari jalan menuju surga. Oleh karena itu, dia berpesan supaya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah dihidupkan ngaji rutinan.

Ia lantas menyampaikan perbedaan pengajian-pengajian yang diselenggarakan di internal lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah dengan  pengajian dalam rangka milad. Kalau pengajian dalam rangka milad itu tasyakur dan tombo ati.

Pengajian atau ngaji pada perayaan milad berbeda dengan ngaji rutin yang diselenggarakan oleh warga Muhammadiyah di masjid-masjid. Ngaji yang dilengkapi dengan membuka kitab, rutin, dan tematik.

Menurutnya, bagi umat Islam, termasuk warga Muhammadiyah di dalamnya, bahwa mengaji itu adalah kebutuhan. Sebab melalui ngaji itu, umat akan paham dan mengetahui apa itu Islam, serta bisa menjadi sarana menuju surga Allah SWT.

Agus sering menggambarkan, bahwa gagal menjadi dokter belum tentu gagal masuk surga, akan tetapi jika gagal memahami Islam dengan baik dikhawatirkan atau bahkan tidak bakal ketemu surga Allah SWT.

“Karena surganya Allah diberikan kepada orang-orang yang mengamalkan Islam dengan baik. Untuk bisa mengamalkan Islam dengan baik, maka harus mengerti Islam itu apa,” katanya.

Ia pun mengingatkan, agar di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) ngaji terus dijalankan, termasuk jika karyawan merasa terpaksa datang, pengajian harus tetap diadakan. Karena menurutnya, lebih baik datang terpaksa lalu masuk surga, daripada sukarela masuk neraka. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini