Membela Setan Gepeng
foto: pexels
UM Surabaya

*) Oleh: Baabullah, M.Pd.I,
Wakil Bidang Tabligh, Tarjih, Tajdid dan LDK PDM Sampang

Sembilan Januari Dua Ribu Tujuh. Mata seantero dunia dibuat terbelalak. Saat itu, Steve Jobs, bos Apple Computer, mengumumkan kepada dunia sebuah gawai futuristik. Ya, iPhone, smartphone pertama di dunia.

Hari itu menjadi sangat bersejarah dan menggemparkan. Semua outlet berita meliputnya ramai-ramai.

Sihir smartphone besutan perusahaan raksasa asal Cupertino itu tak habis-habis. Sampai-sampai, enam bulan berlalu setelah tanggal rilis, Paul Kedrosk, seorang kolumnis kenamaan, menulis di kolom Wall Street Journal. Ia menjuluki perangkat tersebut secara bombastis.

Paul nekat menyebutnya sebagai ‘The Jesus Phone’; yang secara harfiah berarti ‘Telepon
sang Yesus’.

Waktu pun berlalu. Tak terasa telah satu setengah dekade lebih berselang sejak dirilisnya alat multiguna itu. Kini, Indonesia mencuat menjadi pengguna smartphone rangking keempat di dunia.

Badan Pusat Statistik pada Maret 2023 lalu, merilis data fantastis. Terungkap bahwa setidaknya dua dari tiga penduduk Indonesia dengan usia lima tahun ke atas telah memiliki benda canggih ini.

Tidak bisa kita tampik, bahwa smartphone telah menjadi kawan karib kita. Ia telah lengket di genggaman tangan kita. Berkelindan di berbagai sendi kehidupan kita.

Segala urusan yang tadinya susah nan rumit menjadi sederhana dan mudah karena dibantu oleh benda ajaib ini.

Santri dan ustaz menggunakannya untuk menyetor dan menerima hafalan Quran. Pedagang dan pembeli memakainya untuk transaksi jual beli yang halal dan tayyib.

Sanak dan famili yang terpisah jarak memanfaatkannya untuk menjalin silaturahmi. Tiga hal tersebut sebelumnya adalah urusan yang makan waktu dan butuh tenaga.

Namun menjadi mudah dengan kehadiran smartphone. Sehingga tak bisa kita dipungkiri lagi, benda ini menjadi alat serba bisa yang mengiyakan segala kebutuhan tuannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini