Namun setumpuk hal positif tersebut tidak serta merta menafikan hal negatif yang ia bawa. Belakangan, menyeruak suara sumbang dan narasi yang dibangun untuk ‘mentersangkakan’ gawai canggih ini.

Sebut saja, komentar bernada miring Akhmad Muzakki, Sekretaris Umum MUI Jatim pada 28 Januari 2022 lalu. Beliau menyatakan bahwa gadget atau ponsel pintar bisa
menjadi ‘setan gepeng’.

“Setan kita hari ini adalah setan gepeng yang ada di tangan kita ini. Mulai dari
gadget, laptop dan lain sebagainya,” ujarnya.

Disebut setan gepeng, lanjut dia, karena semua hal, sekarang disajikan di gadget. Dari yang halal hingga yang haram. Dari yang baik hingga yang batil. Belum lagi yang abu-abu, samar, syubhat.

Istilah ‘setan gepeng’ tentu cukup mengusik kita sebagai mubaligh Muhammadiyah. Maka pertanyaan kita cukup sederhana: Apakah benar smartphone bisa se-seram itu?

Si Gepeng Di Mata Dzariah

Di dalam usul fikih dikenal konsep Dzariah. Apa itu dzariah? Dzariah adalah
sebuah hal yang secara zahir hukumnya boleh. Namun ia menjadi faktor
terjadinya sesuatu yang lain.

Ilustrasi yang mudah dicerna adalah seperti ini. Bayangkan ada dua gerbang
yang kembar identik. Di balik gerbang pertama ada taman yang indah nan
hijau. Dan di balik gerbang kedua ada jurang yang kerap merenggut nyawa.

Maka, kedua gerbang itulah Dzariah. Gerbang menuju taman, tentu kita buka
selebar-lebarnya. Ini disebut Fathu Dzariah. Sedangkan gerbang yang menuju
jurang, harus kita kunci rapat-rapat. Dan ini disebut Saddu Dzariah.

Mengapa? Karena walaupun dua gerbang itu kembar identik, tapi keduanya
menuju yang berbeda. Satunya mengantarkan kepada maslahat. Sedangkan
satu lagi malah menjerumuskan kepada mudarat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini