Sungguh semua itu bertujuan agar kita mengetahui tentang-Nya, mengetahui bahwa kekuasaan dan ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
Hal ini menunjukkan bahwa kita diciptakan untuk mengenal Rabb kita, mengenal nama, sifat dan perbuatan-Nya.
Inilah tujuan hidup kita terlahir di dunia ini, yaitu ma’rifatullah, mengenal Allah, melalui nama, sifat, dan perbuatan-Nya. Atau dikenal dengan Tauhidur Rububiyyah dan Tauhidul Asmaa`wash Shifaat.
Faedah:
Ma’rifatullah, yaitu Tauhidur Rububiyyah dan Tauhidul Asmaa` wash Shifaat adalah tujuan hidup kita.
Kedua macam tauhid ini berisikan pengetahuan (ilmu) tentang Allah, dengan demikian tauhid jenis ini hakikatnya adalah ilmu.
2. Tujuan hidup kedua
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu (saja).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56)
Adapun pada ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah kepada-Nya saja, atau dengan kata lain mentauhidkan Allah dalam peribadatan yang kemudian dikenal dengan istilah Tauhidul Uluhiyyah.
Faedah:
1. ‘Ibadatullah (Tauhidul Uluhiyyah) adalah tujuan hidup kita. Sedangkan beribadah itu berarti beramal, dengan demikian tauhid jenis ini hakikatnya adalah amal.
2. Ketiga macam tauhid tersebut di atas, hakikatnya adalah ilmu dan amal, berarti orang yang tauhidnya baik adalah profil orang yang baik ilmu dan amalnya. Rajin menuntut ilmu tentang Allah dan agama-Nya serta rajin mengamalkan ilmunya.