Mereka menyadari bahwa ular yang dilempar Nabi Musa bukan sembarang lar tetapi ular mukjizat dari langit. Hal ini Allah abadikan sebagaimana firman-Nya:

وَمَا تَـنْقِمُ مِنَّاۤ اِلَّاۤ اَنْ اٰمَنَّا بِاٰ يٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا ۗ رَبَّنَاۤ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ

“dan engkau tidak melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami.” (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf : 126)

Mereka yakin dengan bertobat akan menemui Tuhan mereka dengan gembara dan pasti dapat ampunan dari-Nya.

Sementara dengan mengikuti Fir’aun justru akan terjemus ke dalam yang menyimpang,dan memiliki mati di dunia dari pada harus menderita dalam tekanan Fir’aun.

Ketiga, pertobatan Nabi Yunus. Nabi Yunus pernah berbuat dosa karena meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah.

Nabi Yunus pun lari dari kaumnya. Akibat marah dan meninggallanya itu, maka Allah menghukumnya dengan tertelan ikan paus di samudera yang luas.

Selama di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus menyesal dan menyadari kesalahannya. Beliau pun bertobat, sehingga Allah pun mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلَوْلَاۤ اَنَّهٗ كَا نَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ
لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖۤ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

“Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,” “niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari Berbangkit.” (QS. As-Saffat : 143-144)

Allah pun menunjukkan kekuasaan-Nya bahwa ketika seseorang berhenti dari dosa, dengan beristighfar, maka berbagai rahmat Allah mengalir kepadanya.

Hal ini dijanjikan Allah sebagaimana ucapan Nabi Nuh kepada kaumnya, yakni turunnya air dari langit (hujan), bertambahnya kekayaan dan anak, serta menjadikan kebun-kebun indah yang mengalirkan air Sungai di bawahnya.

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَ مْوَا لٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّـكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّـكُمْ اَنْهٰرًا

“Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,” Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh : 11-12)

Pertobatan profetik seorang hamba memang berat, namun apabila hal itu dilakukan dengan lapang dada, maka Allah akan mendatangkan berbagai macam kebaikan yang tak pernah diduga-duga para hamba-Nya.

Hal ini sebagaimana terjadi pada Nabi Adam, tukang sihir Fir’aun dan Nabi Yunus. Mereka telah melakukan pertobatan profetik sehingga kedudukan mulia di sisi-Nya. (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini