UM Surabaya

Itulah di poin kedua, saya menerangkan kita harus memberikan contoh untuk anak anak kita dalam berinfak tadi. Apalagi di Muhammadiyah kita harus bisa mengajak untuk berbuat baik, dan mencegah untuk berbuat munkar.

Mungkin hal ini bisa kita awali ke anak kita, istri kita dan orang-orang terdekat kita. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱل ْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْل ِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)

Keempat, dana terhimpun bisa dialokasikan secara proporsional. Sistem kelembagaan kolektif lebih efektif untuk menjadikan zakat sebagai basis ekonomi umat, karena dana bisa terhimpun dalam jumlah besar dan dialokasikan secara proporsional. Hal tersebut tidak terjadi jika zakat disalurkan secara perorangan.

Inilah yang membuat saya percaya dengan Lazismu. Dengan adanya lembaga ini, pimpinan dan warga Persyarikatan bisa ikut kontribusi dalam bersedekah di Lazismu.

Kita awali dari diri sendiri, biar masyarakat juga ikut kontribusi di Lazismu. Karena Lazismu sudah memiliki semboyan “Memberi Untuk Negeri”. Dana yang terhimpun akan di salurkan kepada orang yang membutuhkan.

Terlebih, di beberapa sekolah Muhammadiyah, siswanya diajak oleh gurunya untuk ikut serta berdonasi membantu saudara kita yang ada di Palestina. Masjid-masjid, sekolah, Persyarikatan semuanya harus memiliki kesadaran untuk berdonasi dan membantu.

Yang kemudian kita titipkan kepada Lazismu, Insya Allah, akan semakin memudahkan kita dalam membantu dan men-tasyaruf-kannya.

Mari kita awali dari diri kita pribadi, kita ajak anak dan keluarga kita, dan kerabat. Maka pasti masyarakat akan semakin percaya dengan adanya Lazismu.

Percaya dengan program dan kontribusi yang bisa membantu saudara kita yang membutuhkan. Insya Allah.

Sebagai penutup dari tulisan saya ini, untuk menyadarkan kita semua dalam berzakat, infaq dan sedekah.

Saya akhiri dengan redaksi hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis riwayat Imam Al-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:

يا عائِشةَ اسْتَتِرِي من النَّارِ و لو بِشِقِّ تمرَةٍ ، فإنها تَسُدُّ من الجائِعِ مَسَدَّها من الشبعانِ

“Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (HR Thabrani)

Tidak harus bersedekah dalam jumlah besar, memberikan sebiji kurma saja mampu menghalangi diri orang dermawan dari panasnya api neraka.

Maka dari itu sudah saatnya kita bersedekah, infak dan zakat di Lazismu. Karena saya juga punya slogan untuk Lazismu; Sedekah Mudah, di Lazismu Solusinya, Insya Allah Barokah Harta Kita.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini