Empat Guru Besar Perempuan Dikukuhkan, Muhammadiyah Patahkan Mitos Perempuan tidak lebih Cerdas dari Laki-laki
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengukuhkan empat perempuan sebagai Guru Besar, Sabtu (23/12/2023)
UM Surabaya

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengukuhkan empat perempuan sebagai Guru Besar pada Sabtu (23/12/2023). Keempat akademisi tersebut berhasil memecahkan mitos yang beredar kuat di masyarakat dari zaman kuno hingga kini, yakni bahwa perempuan tidak secerdas laki-laki.

Dalam pengukuhan ini, Prof Ida Hanifah mendapatkan gelar Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Ketenagakerjaan, Prof Sabrina meraih gelar Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen, Prof Emilda Sulasmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, dan Prof Siti Mujiatun memperoleh gelar Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen.

Penghargaan ini menjadi sangat spesial dan penting dalam menghadapi stereotip bahwa perempuan kurang memiliki kapasitas intelektual dibandingkan dengan laki-laki.

Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, menekankan bahwa keberhasilan keempat Guru Besar perempuan ini membuktikan bahwa mitos tersebut sudah tidak relevan lagi.

“Saya perlu menggaris bawahi Guru Besar perempuan karena ini menunjukkan capaian akademik dan menjawab mitos bahwa perempuan itu adalah makhluk yang memiliki kecerdasan yang di bawah laki-laki,” ujar Mu’ti dengan tegas seperti dilansir muhammadiyah.or.id.

Menurut Mu’ti, sebelum empat Guru Besar ini, Islam sendiri telah menghapus mitos tersebut. Ia mengingatkan bahwa ‘Aisyah binti Abu Bakar, istri Nabi Muhammad SAW, adalah contoh perempuan cerdas yang dinobatkan sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis setelah Abu Hurairah.

“Sekali lagi melihat bagaimana perempuan memiliki kemampuan intelektual yang tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam sejarah dan sirah nabawiyah Istri nabi Muhammad SAW Aisyah Radhiallahu Anha,” tambah Mu’ti.

Pengukuhan Guru Besar perempuan ini di UMSU diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, memotivasi perempuan untuk mengejar prestasi akademis, dan secara perlahan meruntuhkan stereotip gender yang tidak lagi relevan di era kekinian.

“Karena itu, tentu saja, ibu-ibu ini adalah ibu-ibu yang hebat yang mampu membagi waktu dengan sebaik-baiknya antara waktu keluarga, waktu untuk berorganisasi, dan tentu saja sebagai akademisi. Karena itulah, sekali lagi, saya sampaikan selamat,” ucap Mu’ti dengan penuh penghargaan kepada keempat perempuan luar biasa ini.

Mu’ti tidak hanya mengakui keunggulan akademis keempat Guru Besar perempuan ini, tetapi juga mengapresiasi kemampuan mereka dalam menjalankan peran sebagai ibu dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan organisasi. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa perempuan dapat sukses dalam berbagai peran yang mereka emban.

Mu’ti juga mengajak hadirin untuk bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada UMSU melalui prestasi akademis para Guru Besar ini.

“Kita semua harusnya bersyukur atas nikmat Allah ini karena syukurlah untuk kita mendapatkan limpahan rahmat dari Allah. Sebagai profesor, tentu banyak hal yang harus kita laksanakan tidak hanya secara akademik tetapi juga secara sosial,” tambahnya.

Optimisme Mu’ti terhadap masa depan UMSU sangat jelas terlihat. Ia meyakini bahwa raihan Guru Besar di UMSU tidak akan berhenti pada keempat perempuan tersebut.

“Saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama UMSU akan memiliki jumlah Guru Besar yang terus bertambah karena ada upaya-upaya percepatan dalam membantu para Guru Besar untuk dapat meraih gelar akademik tertinggi secara keilmuan ini,” ucapnya penuh keyakinan.

Pengharagaan ini bukan hanya tentang perempuan dan keberhasilan mereka, tetapi juga tentang kesinambungan pendidikan tinggi yang berkualitas dan mendukung perempuan dalam mencapai potensi penuh mereka di semua bidang kehidupan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini