Musibah Mengangkat Derajat Surga
foto: yaqeeninstitute.org

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى

“Dari Muhammad bin Kholid As-Salamiy, dari bapaknya, dari kakeknya yang merupakan salah satu Sahabat Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam (radhiyallahu ’anhu), dia berkata : “Aku pernah mendengar Rasululloh shallallohu ’alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba itu jika telah ditentukan/ditakdirkan padanya suatu tingkatan/derajat (di dalam Surga), yang mana dia belum bisa meraihnya dengan sebab (mengerjakan) seluruh amalnya, maka Allah akan timpakan padanya musibah berkaitan dengan dirinya, hartanya atau pada anaknya, kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah tersebut, sehingga dengan sebab musibah tersebut Allah sampaikan dia pada tingkatan (di Surga) yang telah Alloh tetapkan untuknya.” (HR. Abu Daud, no. 2686 dengan sanad yang sahih)

Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari hadis yang mulia ini, di antaranya sebagai berikut :

1. Hadis ini menunjukkan penjelasan tentang adanya ketetapan takdir yang telah Alloh tuliskan untuk semua hamba-hamba-Nya.

2. Hadis ini juga menunjukkan, bahwa amalan yang dilakukan seorang hamba itu merupakan salah satu sebab hingga dia mendapatkan Surga dari Alloh ta’ala, tentunya adalah setelah dengan sebab karunia dan kasih sayang kepada hamba-Nya tersebut.

3. Bahwa salah satu hikmah Alloh memberikan musibah kepada hamba-Nya itu adalah untuk meningkatkan derajatnya di Surga, yang mana derajat itu tidak bisa diraih oleh hamba-Nya tadi hanya semata-mata dengan sebab amal ibadahnya yang dia lakukan sepanjang hidupnya.

4. Bahwa musibah dan cobaan yang Alloh berikan kepada hamba-Nya itu bermacam-macam.

Terkadang berkaitan dengan dirinya, hartanya maupun anak-anaknya.

5. Wajibnya bersabar dalam menghadapi musibah dan cobaan yang Alloh berikan, karena semua itu merupakan tanda kebaikan yang Alloh berikan kepadanya.

6. Penegasan bahwa seseorang itu tidak akan mampu bersabar dalam menghadapi musibah, kecuali dengan sebab adanya pertolongan dan kemudahan dari Alloh ta’ala kepadanya.

7. Hadis tersebut di atas juga menunjukkan adanya perbedaan derajat atau tingkatan, antara penduduk surga yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kadar amalan mereka ketika di dunia.

8. Hadis ini juga merupakan dalil bahwa surga itu bertingkat-tingkat.

9. Hadis ini juga sebagai isyarat yang menunjukkan, agar kita berdoa memohon kepada Allah, agar diberikan tingkatan surga yang paling tinggi.

Sebagaimana pesan Rasululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita dalam sebuah hadis yang lainnya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّة وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّة

“Dari Jabir bin Abdillah rodhiyollahu ’anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya di Surga itu ada seratus tingkatan yang telah Alloh sediakan bagi mereka yang berjihad di jalan Allah.

Dan jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya itu adalah bagaikan jarak antara langit dan bumi.

Dan apabila kalian berdoa memohon kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya Surga Firdaus. Karena Surga Firdaus itu adalah Surga yang paling tengah dan paling atas, di atasnya terdapat ‘Arsy Allah Zat Yang Maha Pengasih. Dan dari Surga Firdaus itulah seluruh mata air sungai-sungai di Surga mengalir.” (HR. Al-Bukhori, no. 2581 dan 6873). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini