Kemuliaan Ilmu
Ilustrasi Atha' bin Abi Rabah. foto: madina365

*) Oleh: Chandra Aditya,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kota Kediri

Saudara, setiap hamba Allah diciptakan dengan kedudukan yang sama, tetapi pada hakikatnya masih ditemui beberapa kasta dalam kehidupan.

Ada yang terpandang karena harta, ada yang terpandang karena kekuasaan tetapi ada yang lebih terpandang serta berwibawa terus menerus yaitu orang terpandang karena ilmunya

Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala menjelaskan bahwa sesungguhnya seseorang hanya bisa mencapai kemuliaan dunia dan akhirat, setelah taufik dari Allah SWT dengan sebab ilmu.

Ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan ilmu. Dengan sebab ilmu ini seorang hamba bisa meraih kemuliaan dunia dan akhirat.

Dalam Alquran Allah memberikan contoh orang-orang yang diberi kemuliaan ilmu di surat Al Baqarah ayat 37, di mana Allah memberikan keistimewaan kepada Nabi Adam
alaihi salam dan juga di dalam surat Yusuf ayat ke 76, Allah tegaskan di dalam ayat ini
bahwa nabi Yusuf diangkat derajatnya karena ilmu.

Bahkan di dalam sejarah keislaman pun siapa yang tidak kenal dengan Atha’ bin Abi
Rabah, ulama besar dan masyhur, Atha’ bin Abi Rabah salah satu tabi’in, muridnya para sahabat, Abdurahman ibn Auf, Abdullah bin Mas’ud adalah sederet nama-nama yang menjadi gurunya.

Atha’ bin Abi rabbah dulunya adalah seorang pelayan. Karena semangatnya dengan
ilmu, Atha’ membagi waktunya menjadi tiga bagian:

Pertama untuk melayani majikannya. Kedua, untuk mendekatkan diri kepada Rabb-nya. Ketiga, mendatangi para sahabat untuk mempelajari ilmu .

Melihat semangat dari Atha’ di dalam mencari ilmu maka majikannya pun memerdekakan Atha’, setelah merdeka (dituliskan di dalam riwayat sejarah ) Atha’ bin Abi Rabah menjadikan Masjidil Haram sebagai tempat tinggalnya selama kurang lebih 20 tahun untuk memperdalam pengetahuannya.

Suatu ketika, pada musim haji, Abdullah bin Umar ditugasi untuk mengecek kelancaran proses ibadah haji. Abdullah bin Umar tidak luput dari sekelompok orang yang datang kepadanya untuk bertanya tentang masalah keislaman dan masalah lainya .

Namun Abdullah bin Umar tidak menjawab apa yang di tanyakan kepadanya. Justru dia mengatakan, “Wahai manusia, tahukah kalian bahwa di sini ada orang yang lebih baik, lebih pintar untuk menjawab pertanyaan kalian, carilah Atha’ bin Abi Rabah .”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini