UM Surabaya

Sumber-sumber ekonomi di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang. Sementara rakyat kebanyakan hanya bisa menguasai sedikit sumber-sumber ekonomi.

Kebiasaan buruk yang dilakukan oleh para pejabat kita untuk mengeruk kekayaan negara, saat ini sudah dianggap sebagai hal yang lazim.

Praktik politik juga berlangsung sangat liberal dan berbiaya malah, setarikan nafas dengan penguasaan ekonomi yang kapitalistik dan korup oleh kaum oligark.

Toleransi bukanlah mencampuradukkan semua simbol agama, sebagaimana budaya salam lintas agama yang dikembangkan dan disosialisasikan.

Secara prinsip kerja-kerja moderasi beragama tak mungkin akan saling berhadapan dengan kerja-kerja yang dilakukan oleh kaum radikalis, baik yang berada pada kubu ekstrim kiri maupun kanan.

Akan tetapi yang ada justru sebaliknya, berusaha menengahi (menjadi penengah), merangkul, mengayomi, dan memberi penyadaran dengan cara-cara yang bijaksana (hikmah) dan perkataan yang baik (mauizatul hasanah).

Ketika moderasi beragama justru menimbulkan ketegangan dan saling berhadapan, maka sulit untuk menyebutnya sebagai moderasi beragama.

Namun demikian, jika pun memaksa untuk disebut sebagai moderasi beragama, maka itu tak lebih hanya propaganda politik identitas yang membutuhkan nama moderasi beragama.

Moderasi Beragama dalam Perspektif Muhammadiyah

Wacana toleransi terus bergulir tiada henti, seolah negeri ini darurat intoleransi. Seolah umat di negeri ini intoleransi tingkat tinggi, mirisnya isu toleransi ini terus menyasar umat Islam.

Menjelang pergantian tahun Masehi di bulan Desember, isu perdebatan toleransi di antara umat Islam selalu berulang, mulai dari ucapan Selamat Natal, berdoa bersama di gereja, memfasilitasi, pam keamanan dengan melibatkan ormas Islam, dan bahkan cenderung keikutsertaan kaum muslimin semakin menguat, merasa tidak berdosa, dan tidak malu menghadiri perayaan Natal dan agama lain.

Istilah moderasi beragama memang sangat populer, disamping ada istilah terkenal lainnya seperti deradikalisasi sebagai counter violence extrimism.

Mengutip Laman Resmi Muhammadiyah.OR.ID.Yogyakarta, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam pengajian Tarjih dengan tema Refleksi Milad Muhammadiyah ke-109.

Moderasi Beragama dalam Perspektif Muhammadiyah berpendapat bahwa Muhammadiyah sejak awal sudah konsisten menggunakan istilah moderasi beragama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini