وَاِ ذِا سْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَا كَ الْحَجَرَ ۗ فَا نْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ عَلِمَ کُلُّ اُنَا سٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ کُلُوْا وَا شْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِيْ الْاَ رْضِ مُفْسِدِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah darinya dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS. Al-Baqarah :  60)

Paparan di atas menunjukkan bahwa keistimewaan Bani Israel sangat banyak. Namun hal ini tidak membuat mereka menjadi bangsa yang berdedikasi tinggi kepada Allah.

Sehingga mereka secara leluasa merusak perjanjian dan melakukan pengkhianatan besar di muka bumi ini.

Kejahatan Bani Israel

Kenikmatan yang demikian banyak ini tidak membuat Zionis Israel bersyukur dengan mengagungkan Allah. Mereka bertindak tidak layaknya sebagai hamba yang mulia.

Mereka justru melakukan kejahatan sosial dengan mengingkari janji, dan menciptakan konflik sosial demi mencapai tujuannya. Salah satu perbuatan jahat mereka, ketika diminta patuh dan tunduk kepada Allah mereka justru memberikan prasyarat.

Mereka meminta Nabi Musa agar bisa melihat Allah. Allah pun menghukum mereka dengan sambaran halilintar. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

وَاِ ذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَـكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَ خَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَ نْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

“Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan.” (QS. Al-Baqarah :  55)

Berbagai mukjizat Nabi Musa telah mereka lihat dan itu karena pertolongan Allah. Namun mereka justru sering kali membalas dengan perbuatan yang menghinakan diri mereka.

Allah mengetahui watak buruk mereka secara detail sehingga Allah mengancam mereka ketiak mengadakan perjanjian dengan mereka.

Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

وَاِ ذْ اَخَذْنَا مِيْثَا قَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَ ۗ خُذُوْا مَاۤ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّ اذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat Gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah :  63)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini