UM Surabaya

Ibnu Abbas pernah berkata dalam salah satu perkataan beliau. Bahwa ada 3 pengamalan ayat yang tidak akan pernah diterima sama Allah sampai kita menyertakan 3 amalan penyertanya:

1. Iman kita kepada Allah, tidak akan pernah diterima sampai kemudian kita juga beriman kepada Rasul-Nya. Maka bertebaran di dalam Alquran, ayat yang mengatakan:

اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ

“Taatlah kepada Allah dan Rasul.”

2. Salat tidak akan diterima, sampai kita membayarkan zakat. Maka bertebaran pula ayat di dalam Alquran yang mengatakan:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ

“Dan dirikanlah salat dan tunaikan zakat.”

3. Syukurnya kita kepada Allah, tidak akan pernah diterima sampai kemudiankita bersyuku (berterima kasih) kepada kedua orang tua kita.

4.Dalilnya dalam surah Luqman yang diatas kita baca.

اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ

“Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang tuamu.”

Sampai di sini kita menjadi faham, bahwa syukur kita kepada Allah tidak akan diterima sebelum kita bersyukur dan pandai berterima kasih kepada orang tua, dalilnya jelas.

لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras).” (QS. Ibrahim: 7)

Maka ketika syukur kita ini diterima sama Allah, karena sebab pandainya kita bersyukur kepada bapak dan ibu kita, maka niscaya Allah akan tambahkan nikmat-nikmat yang lainnya kepada kita.

Allah akan bereskan urusan hidup kita, Allah akan rapikan rusan hidup kita, Allah akan jadikan hidup kita lebih berkualitas.

Tapi sebaliknya, ketika syukur kita tidak diterima sama Allah karena sebab kita tidak pandai bersyukur kepada bapak dan ibu kita, maka sungguh azab Allah sangatlah pedih.

Niscaya Allah akan jadikan urusan hidup kita berantakan, tidak berkualitas, ruwet, ribet. Meskipun punya segudang prestasi akademik, link pertemanannya bagus, level pendidikannya tinggi. Wallahi, Allah tidak akan membereskan urusan hidup kita.

Maka sampai di sini kita menjadi paham bahwa, interaksi kita dengan orang tua adalah pokok permasalahan yang sangat besar. Bukan sekedar urusan surga saja, tapi juga berkaitan erat dengan kualitas hidup kita di dunia.

Bahwasannya, kedudukan orang tua di mata kita itu, setelah kedudukan Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada yang lebih besar melebihi kedudukan orang tua kita, saking besarnya hak orang tua atas diri kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini