Muktamar Pemikiran dan Peradaban Islam diselenggarakan di Gedung Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat-Minggu (22-24/12/2023).
Kegiatan tersebut merupakan titik balik penting dalam sejarah Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM). Bukan hanya sebagai perayaan dua dekade perjalanan organisasi, tetapi juga sebagai forum untuk merumuskan strategi masa depan.
Dalam perjalanannya, JIMM dihadapkan pada berbagai isu yang kemudian didiskusikan dan dibahas dalam muktamar kali ini. Isu-isu tersebut menyangkut berbagai problematika yang ada di Muhammadiyah dan tantangan saat ini serta masa depan yang akan dihadapi oleh para intelektual muda Muhammadiyah.
Muktamar ini juga membahas langkah-langkah yang harus ditempuh oleh mereka untuk meneguhkan posisi intelektual muda Muhammadiyah di kancah nasional dan global dalam berbagai bidang; pendidikan, sosial, politik, IPTEK, dan keummatan.
Guna memperkaya khazanah pemikiran JIMM dan keluar dari zona nyaman, muktamar kali ini juga mendiskusikan pembahasan tentang kebudayaan sebagai ruang gerak para intelektual.
Acara muktamar ini menghadirkan beberapa budayawan sebagai narasumber inti di antaranya, Jumaldi Alfi (pelukis), Mahfud Ikhwan (novelis), dan M. Tafsir (akademisi sekaligus Ketua PWM Jateng.
Muktamar pemikiran ini juga menghadirkan para aktivis JIMM generasi awal yang memiliki komitmen kuat untuk memberikan mentorship kepada para aktivis JIMM generasi baru.
Bahkan, salah satu aktivis JIMM yang telah sukses di dunia akademik, Pradana Boy, sudah memiliki rencana untuk mendirikan sekolah pemikiran Islam di bawah Yayasan Bayt al-Hikmah, guna memfasilitasi para aktivis JIMM yang mempunyai minat di sana.
Mohammad Rokib, aktivis JIMM generasi awal yang sekarang sedang menempuh studi doktoral di Jerman, juga akan berkomitmen mengawal para new comers untuk bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Ia akan memberikan berbagai informasi tentang info-info studi luar negeri dan berjanji akan “membocorkan” tips dan trik jitu memperoleh beasiswa studi di luar negeri.
David Krisna Alka (esais) sudah mantap untuk menawarkan diri menjembatani para aktivis JIMM baru yang ingin mengirimkan tulisannya di media massa nasional.