Standarisasi Bantuan Kemanusiaan Internasional, MDMC Gelar Pelatihan Online Sphere Handbook
Budi Setiawan, Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah
UM Surabaya

Tanggapi masifnya kejadian bencana alam dan bencana kemanusiaan yang terjadi sepanjang tahun 2023, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) hadirkan pelatihan daring bertemakan “Pengenalan Pedoman Bantuan Kemanusiaan Internasional (the Sphere Handbook)” pada Selasa (26/12/2023).

Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan,menyebutkan bahwa standar bantuan kemanusiaan ini sangat penting bagi MDMC di setiap respon kebencanaan baik nasional maupun internasional.

“MDMC mencoba untuk memberikan bantuan dan berbuat kebaikan, tetapi efektifitas dan ketepatan sasaran dalam bantuan tersebut menjadi sangat penting,” jelasnya.

Adapun, peserta kegiatan yang melibatkan dari MDMC wilayah, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Non-Government Organization (NGO) ini berjumlah sebanyak 142 orang bergabung.

Lebih lanjut Budi menyampaikan,  pelatihan Sphere Handbook menjadi pelatihan pertama kali yang MDMC selenggarakan dan menjadi pemantik bersama untuk mendalami diskusi tentang standar pengelolaan aksi bantuan kemanusiaan.

Ditambahkannya, menyebutkan bahwa standar bantuan kemanusiaan ini sangat penting bagi MDMC di setiap respon kebencanaan baik nasional maupun internasional.

“MDMC mencoba untuk memberikan bantuan dan berbuat kebaikan, tetapi efektifitas dan ketepatan sasaran dalam bantuan tersebut menjadi sangat penting” jelasnya.

Budi menganggap bahwa pelatihan Sphere Handbook ini sebagai bentuk upaya untuk mengajak setiap relawan memperdalam keilmuannya tentang standarisasi bantuan kemanusiaan sehingga bantuan yang diberikan memiliki kebermanfaatan yang lebih besar.

Sementara itu, Wakil Ketua III MDMC PP Muhammadiyah Khotimun Sutanti menyampaikan awal mula pembentukan standar bantuan kemanusiaan yang disebut dengan Sphere Project.

Khotimun menyampaikan bahwa kejadian konflik yang terjadi sepanjang sejarah seperti konflik Rwanda pada tahun 1994 dan beberapa negara lainnya menjadi penyebab dibentuknya standar bantuan kemanusiaan tersebut.

Implikasi ketidakmerataan dan buruknya sistem manajemen bantuan kemanusiaan sering menjadi bumerang bagi penyintas terdampak. Bahkan memungkinkan adanya krisis kemanusiaan lanjutan seperti munculnya wabah penyakit, pelecehan seksual, narkoba dan masalah keamanan lainnya yang terjadi didalam pengungsian.

“Bagaimana kita sebagai lembaga kemanusiaan dalam berperilaku, setidaknya kita mengetahui kompetensi dalam melakukan bantuan kemanusiaan, dan kita memahami definisi dari kompetensi tersebut,” ujarnya.

Pelatihan daring ini dilakukan sebagai bentuk awal sebelum diadakannya pelatihan secara luring oleh MDMC yang nantinya dapat diimplementasi secara langsung pasca kegiatan di setiap kerja-kerja kemanusiaan.

Adapun pelatihan membahas terkait bagaimana etika dalam memberikan bantuan kemanusiaan, dari tata cara publikasi kegiatan respon, bantuan sanitasi, bantuan hunian hingga kesehatan dan pemenuhan logistik yang sesuai dengan piagam kemanusiaan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini