Pembelaan LGBT: Kontradiksi Argumentasi dan Kerancuan Hati
Bendera lambang komunitas LGBT
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ahwan Fanani, M.Ag. MS
(Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah)

Pembelaan terhadap LGBT saat ini masuk dalam taraf yang memprihatinkan di Indonesia. Kota. Tempo, atau kantor berita perwakilan asing: CNN, BBC, dan lain-lain, secara konsisten mendukung legalisasi LGBT. Argumentasi jumlah dan HAM menjadi dua senjata untuk menerima LGBT.

Saat ini, klaim bahwa pelaku LGBT berjumlah 3 persen dari penduduk Indonesia sehingga perlu dihormati. Pada saat yang sama, ada 10 persen muslim yang punya semangat agama Islam, namun hendak dieliminasi dengan alasan pendukung atau penganut Islam harus keras.

Hal yang aneh bin ajaib. Jika pun benar ada 3 persen penduduk Indonesia, yang menganut penyimpangan seksual, tetapi media massa dan para akademisi liberal minta dihormati perilakunya karena jumlah mereka besar, tetapi pada saat yang sama ada 10 persen muslim yang dianggap garis keras karena oposan pada kekuatan politik atau punya pemikiran politik lebih Islami hendak diberangus.

Argumentasi HAM, toleransi, dan jumlah sama sekali tidak dianggap. Dalam bahasa logika kondisi ini disebut sebagai pernyataan yang oposisional dan menunjukkan salah logika.

Sampai saat ini, argumentasi HAM yang mendukung LGBT hanya penghargaan hak sipil saja secara umum. Padahal dokumen PBB tentang hak sipil sama sekali tidak mengakui atau menyinggung LGBT. Malah dokumen HAM sejak awal konsisten membela hak beragama dan menjalankan agama.

Oleh karena itu, hak menjalankan agama ditunjuk secara eksplisit dan tidak terbantahkan dalam dokumen HAM PBB, tetapi hak LGBT tidak disebutkan dalam dokumen tersebut, selain penafsiran sepihak terhadapnya utk kepentingan legitimasi penyimpangan.

Perilaku seks menyimpang, terlebih antara sesama jenis, dalam Islam dikaitkan dengan umat Luth. Pelaku LGBT disebut melakukan fahsya’ atau fakhisyah yang berarti keburukan. Pelaku LGBT pernah sangat jaya pada masa Nabi Luth hingga istri Luth pun terikut mendukungnya. Namun pada akhirnya, umat Luth dihancurkan dengan hujanbatu dan bumi yang dibalikkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini