Pertama di Indonesia, Dosen UMM Ciptakan Obat Diabetes Alami
Prof. Eko Susetyarini selaku dosen UMM melakukan upaya ekplorasi potensi ekstrak daun kembang bulan sebagai alternatif pengobatan diabetes.
UM Surabaya

Prof. Eko Susetyarini selaku dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan upaya ekplorasi potensi ekstrak daun kembang bulan (Tithonia Diversifolia) sebagai alternatif pengobatan diabetes.

Upaya tersebut dilandasi keprihatinan akan kenyataan penyakit Diabetes Millitus (DM) tidak pernah memandang penderitanya dari segi umur maupun latar belakang sosial ekonominya. Pemicu utama dari penyakit yang populer ini adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Eko mencoba menggali kemunkinan potensial tanaman obat lokal dikarenakan biaya pengobatan diabetes secara medis yang begitu mahal serta memiliki pemicu efek samping.

Dibalik itu, minat dan daya tarik masyarakat untuk kembali pada pengobatan secara alami serta gaya hidup ‘back to nature’ membuat permintaan tanaman obatpun menjadi tinggi. Bukan hanya di Indonesia melainkan hingga seluruh penjuru dunia.

“Saat ini tanaman obat di Indonedia masih sangat terbatas terutama bahan-bahan utama sebagai jamu. Hal ini tentu tidak cukup jika bahan tidak terkumpul secara utuh karena tidak masuk dalam obat herbal terstandar (OHT) maupun fitofarmaka, yang mana merupakan obat berbahan alami yang terbukti khasiat dan keamanan pengkonsumsiannya. Seandainya pengembangan potensial tanaman obat ini berhasil maka nilai jualnya pun akan berhasil pula”, ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Jumat (29/12/2023).

Secara mendetil, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak daun kembang bulan yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan melakukan uji coba pada Tikus Wistar (Rattus Norvegius).

Dalam penyajiannya telah teruji dengan indikasi bahwa daun kembang bulan memiliki peran yang signifikan sebagai obat alami penanganan diabetes. Terbukti, dengan kandungan esktrak daun kembang bulan sejumlah 5,14 ml/200g BB menunjukkan pengaruh yang efektif dengan penutunan kadar glukosa darah rata-rata mencapai 136,80 mg/dl.

Melalui uji tahap awal ini, Eko semakin optimis untuk mengembangkan efektivitas dan pontensi yang baik dalam pembuatan obat diabetes alami dari esktrak daun kembang bulan. Ia meyakini, dengan penyempurnaan dan ketelitian yang baik akan menciptakan obat diabetes alami pertama di Indonesia.

“Meskipun hasilnya sudah terlihat, namun masih ada penelitian lanjutan. Setelah ini akan meneliti dalam cakupan keamanan esktrak terhadap fungsi hati dan ginjal”, tuturnya. (*/bil/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini