Salat dan Pengokohan Tauhid
foto: britannica.com
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Alqur’an memastikan bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat agung. Sedemikian agungnya, hingga berimplikasi pada pengokohan tauhid dengan memuliakan Allah secara maksimal.

Dengan kata lain, salat yang benar akan membimbing seorang hamba untuk bertauhid secara murni, sehingga membentengi dirinya dari pemberhalaan kepada selain Allah.

Nabi Syuaib memberi contoh empiris bahwa salatnya mampu mencegah dirinya dari ikut-ikutan menyembah berhala sebagaimana yang dilakukan komunitasnya. Kekokohan Nabi Syu’aib dalam salat diakui oleh musuh-musuh dakwahnya.

Salat dan Pencegahan Kemungkaran

Alquran memaparkan bahwa salat yang benar akan mencegah dirinya dari perbuatan munkar. Karena perbuatan munkar merupakan larangan Allah, dan hal ini bisa dikikis dengan salat yang benar.

Salat yang benar akan menjauhkan dirinya dari perbuatan yang menimbulkan amarah Allah. Amarah Allah paling besar ketika diduakan oleh hamba-Nya.

Dengan demikian, menyekutukan Allah bukan sekedar perbuatan dosa besar tetapi merupakan bentuk pendustaan atas berbagai kebaikan yang dicurahkan Allah pada para hamba-Nya.

Sudah sepatutnya Allah dimuliakan ketika manusia menyadari akan keagungan-Nya. Bukannya bertauhid mereka justru melecehkan Allah dengan menyembah berhala, ketika mendapatkan kenikmatan.

Alquran menunjukkan pengagungan Nabi Syu’aib yang demikian besar dengan ibadah salatnya. Kaumnya mengakui bahwa salatnya Nabi Syuaib telah mencegah dirinya budaya masyarakat yang melakukan penyembahan kepada berhala.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini