Kasih Sayang Allah dan Lahirnya Generasi Profetik
foto: representational image
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ شَرَحَ صُدُوْرَ أَهْلِ الْإِسْلَامِ بِالْهُدَى، وَنَكَتَ فِي قُلُوْبِ أَهْلِ الطُّغْيَانِ فَلَا تَعِيَ الْحِكْمَةَ أَبَدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، شَهَادَةً مَنْ آمَنَ بِهِ وَلَمْ يُشْرِكْ بِهِ أَحَدًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ. إِتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَءَامِنُواْ بِرَسُولِهِۦ يُؤۡتِكُمۡ كِفۡلَيۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِۦ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ نُورٗا تَمۡشُونَ بِهِۦ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٢٨

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Kasih sayang Allah begitu besar atas hamba-hamba-Nya sehingga menginspirasi lahirnya generasi profetik.

Namun Allah juga memberi rambu agar tidak lahir generasi yang cacat moral, sehingga melarang perzinahan dan perkawinan di luar kelaziman.

Islam bukan hanya melarang perzinaan tetapi juga perkawinan sejenis. Perzinaan dilarang karena akan lahirnya generasi yang ternoda.

Melarang perkawinan sesama jenis karena akan menghentikan generasi baru. Maraknya perzinahan dan perkawinan sesama jenis bukan hanya mengotori generasi tetapi mereka akan menjadi penghalang tersebarnya nilai-nilai profetik.

Sebagai Pencipta dan Pemelihara alam semesta, Allah menjaga keberlanjutan dan kesinambungan ciptaan-Nya.

Manusia sebagai ciptaan terbaik-Nya, diharapkan menumbuhkan generasi profetik. Generasi profetik bukan hanya unggul dan berakhlak, tetapi juga akan menjauhkan dirinya dari perbuatan yang tergores noda dan dosa.

Allah pun menyediakan sarana lahirnya generasi profetik, dengan menyiapkan bagi seorang lelaki bersama pasangannya. Hal itu ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَا جًا وَّذُرِّيَّةً ۗ وَمَا كَا نَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰ يَةٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ لِكُلِّ اَجَلٍ كِتَا بٌ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada kitab (tertentu).” (QS. Ar-Ra’d : 38)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini