Dirut PLN Akui Ambil Inspirasi dari Cara Berpikir Progresif Muhammadiyah
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo
UM Surabaya

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo, menyatakan keakrabannya dengan Muhammadiyah dan filosofi tajdid yang diusung oleh Persyarikatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa PLN telah mengambil inspirasi dari cara berpikir progresif dan filosofis Muhammadiyah, yang dinamis dan adaptatif.

“PLN sehat selama ini karena belajar pada Muhammadiyah. Cara berpikirnya progresif dan filosofis. Tidak kaku melainkan dinamis. Muhammadiyah akan jadi organisasi yang adaptable,” ujar Darmawan Prasodjo saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PLN (Persero) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (5/1/2024) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.

Direktur Utama PLN juga menyoroti konsepsi rahmatan lil’alamin dari Muhammadiyah dan menegaskan komitmennya untuk membuat listrik lebih ramah lingkungan. PLN akan menyediakan atap panel surya untuk Muhammadiyah.

Haedar Sampaikan Tiga Misi Utama Rasul

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan pandangannya tentang tugas khusus Rasul yang diutus oleh Allah SWT.

Haedar menyampaikan bahwa Rasul diutus dengan tiga misi utama. Pertama, membangun fondasi manusia dengan akhlak mulia, karena menurutnya dasar pokok peradaban bergantung pada etika. Ia menekankan bahwa manusia yang rusak akhlak tidak mampu membangun peradaban yang maju.

Misi kedua Rasul, kata Haedar, adalah mewujudkan rahmat untuk seluruh alam semesta. Ia menjelaskan bahwa rahmat tersebut harus dapat diterima oleh siapa pun tanpa diskriminasi. Muhammadiyah, sebagai implementasi dari misi ini, telah membangun sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sosial lainnya untuk semua golongan masyarakat.

“Muhammadiyah membangun sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, untuk semua kalangan tanpa ada diskriminasi,” tegas Haedar.

Haedar juga mencatat bahwa upaya penyediaan energi terbarukan oleh PLN merupakan bagian dari usaha untuk menjadikan energi sebagai rahmat agar manusia dapat hidup harmonis dengan alam. Bumi sudah sedemikian mendidih sehingga dibutuhkan energi terbarukan yang mampu membawa rahmat bagi semesta alam.

Misi ketiga, kata Haedar, adalah tajdid. Dalam hadis disebutkan, “Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat Islam, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka.”

Haedar menjelaskan bahwa tajdid berarti mengembalikan, mengubah, dan membangun. Baginya, tanpa tajdid, akan terjadi stagnasi. Ia menandaskan bahwa inilah kunci keberlanjutan Muhammadiyah selama satu abad lebih.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan misi-misi mulia Muhammadiyah, khususnya dalam upaya penyediaan layanan tenaga listrik dan non-tenaga listrik yang ramah lingkungan bersama PT PLN (Persero).

Dalam acara ini turut dihadiri Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat, Presiden Direktur PLN Insurance Hirmas Fuady, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto, dan Direktur Manajemen Resiko PLN Seroso Isnandar. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini