Kebenaran Alquran dan Kebesaran Allah
foto: quranonline.com
UM Surabaya

*) Oleh: Fadhlurrahman, MPd
Dosen Pendidikan Agama Islam, FAI UAD, Alumni Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ma’asiral Muslimin Rahimakumullah

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa dalam diri kita ada 4 unsur, yaitu Nafs, Aql, Qalb, dan Ruh. Keempat unsur ini hanya satu yang tidak akan pernah hancur meskipun hari kiamat telah terjadi, yaitu ruh. Nafs itu ibarat suatu kerajaan. Anggota fisiknya ibarat menjadi cahaya (diya’).

Syahwat ibarat menjadi gubernur (wali) yang memiliki sifat pendusta, egois, dan sering mengacau. Gadhab ibarat menjadi pembangkang (munsyiqu) yang sifatnya buruk, ingin perang dan suka mencekal. Al-Qalb ibarat raja (malik) dan al-’Aql ibarat menjadi perdana menterinya (wazir).

Apabila seorang raja tidak mengendalikan kerajaannya maka kerajaan itu akan diambil alih oleh gubernur (syahwat) dan pembangkangnya (gadhab) yang mengakibatkan kekacauan.

Namun apabila sang raja memedulikan kerajaannya dan ia bermusyawarah dengan perdana menteri (al-’Aql) maka gubernur dan pembangkangnya mudah diatasi.

Ketika hal itu terjadi maka mereka saling bekerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan sebuah kerajaan yang akhirnya mendatangkan kemaslahatan dan kebahagiaan.

Ma’asiral Muslimin Rahimakumullah

Mari kita merenung dengan akal dan hati yang bersih tentang beberapa bukti temuan sains yang ternyata sudah ada di dalam Alquran.

Pertama, gunung sebagai pasak. Antonio Snider pada tahun 1858 M (1226 tahun setelah Rasulullah saw wafat (632M)) yang menyatakan bahwa “Pada bagian benua yang lebih tebal seperti pada jalur pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan Magma”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini