Keutamaan Orang yang Menunjukkan pada Kebaikan
UM Surabaya

*) Oleh: Mukhammad Lutfi, S.PdI
Ketua Majelis Tabligh PDM Kabupaten Pasuruan

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Dari Abu Mas’ūd al-Anshari radliyallahu ‘anhu (r.a.), beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam (SAW) bersabda, “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, baginya semisal pahala yang orang yang mengerjakan kebajikan tersebut.”( HR. Muslim)

Hadis yang agung ini menjelaskan tentang keutamaan memberi petunjuk kepada kebaikan kepada orang lain. Di sini Rasulullah SAW bersabda,

ٍمَنْ دَلَّ علَى خًيْر

“Barang siapa yang menunjukkan akan kebaikan.”

Kalau kita perhatikan, bentuknya adalah kalimat bersyarat, “Barang siapa… maka akan mendapatkan…” Ini namanya konteks persyaratan. Untuk jawabannya adalah:

فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ

“Bagi dia seperti pahala orang yang mengerjakannya.”

Di sini terdapat dua diksi yang menunjukkan keumuman:

Man (مَنْ), artinya siapa saja

Yaitu siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan. Jadi siapa saja baik laki-laki maupun perempuan, baik orang tua atau anak muda, seorang ustaz atau bukan, yang penting dia bisa menunjukkan kebaikan kepada orang lain.

Maka dia akan mendapatkan pahala seperti yang diamalkan oleh orang yang mengamalkan kebaikan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini