Membangun Peradaban yan Berkeadilan Memerlukan Pemikiran Kritis Perempuan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah
UM Surabaya

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mendorong kader-kader perempuan muda untuk berpikir kritis, serta bertukar ide dalam membangun visi bersama tentang perempuan.

Menurut perempuan yang akrab disapa Bu Bayin ini, dalam membangun peradaban yang adil dan beradab diperlukan pemikiran kritis dari kelompok perempuan. Perempuan tidak lagi sebagai manusia kelas dua. Perempuan juga bisa berperan dalam membangun sebuah peradaban maju.

Dalam konteks Muhammadiyah, pemikiran perempuan muda termasuk yang bergabung dalam Nasyiatul Aisyiyah ini memiliki tujuan sama yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yang adil dan sejahtera.

“Saya kira pemberdayaan perempuan bukan hanya menjadi tanggung jawab ‘Aisyiyah, tapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Karena organisasi perempuan Muhammadiyah itu ada ‘Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah,” kata Bayin, Ahad (14/1/2024) di Pontianak.

Sebagai organisasi pergerakan perempuan di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, Nasyiah diharapkan Bayin tidak terperangkap hanya pada rutinitas rapat. Melainkan kembali pada esensi gerakan, yaitu menggerakan sesuai dengan amanah dan tanggung jawab.

Selain itu, kepemimpinan transformatif bagi kelompok perempuan muda diperlukan untuk perubahan peradaban yang lebih maju. Karakter kepemimpinan tersebut diharapkan mampu membawa Nasyiah secara sadar bergerak menjalankan peran-peran strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

“Kami Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tentunya berharap bahwa melalui diskusi-diskusi pemikiran kritis dari adik-adik Nasyiatul Aisyiyah dan juga mungkin pertukaran-pertukaran ide kita bisa membangun visi bersama tentang perempuan, dalam bentuk masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban,” katanya.

Membangun peradaban maju dan berkeadilan menurut Bu Bayin bisa dimulai dari komunitas kecil seperti keluarga. Nilai-nilai utama harus sudah ditanamkan sejak dalam keluarga, sehingga fondasi dalam membangun peradaban sudah tertata sejak dini. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini