Menolong Orang Hakikatnya Menolong Diri Sendiri
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Siapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia seorang mukmin maka Allah akan hilangkan satu kesusahannya dari kesusahan-kesusahan di akhirat.

Siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang sulit membayar hutang karena miskin maka Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.

Siapa yang menutupi aib muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa membantu hamba-Nya selama hamba itu senantiasa membantu saudaranya.” (HR. Muslim)

Kesusahan di akhirat jauh lebih dahsyat dari kesusahan dunia..
Maka tidakkah kita ingin dihilangkan kesusahan kita di akhirat kelak dengan membantu saudara kita yang sedang kesusahan?

Bahkan Di antara jawāmi’ulkalim, yakni ucapan Nabi yang ringkas namun sarat makna– adalah sabda beliau shallallāhu alaihi wasallam:

“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Hadis ini adalah salah satu motivasi bagi kita untuk memberi pertolongan kepada sesama muslim. Mari simak di antara penjelasan para ulama tentang hadis yang agung ini.

“Di dalam hadis ini terdapat dorongan untuk memberikan pertolongan kepada saudara sesama muslim. Setiap pertolongan yang diberikan kepada saudaranya, niscaya dia akan mendapat balasan berupa pertolongan dari Allah. Kalimat dalam hadis ini adalah bagian dari jawāmi’ulkalim.”

Dijelaskan para ulama ahli hadis bahwa hadis ini memberikan motivasi yang kuat bagi seseorang untuk memberikan pertolongan kepada saudaranya.

Tatkala dia menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya. Jika engkau membantu kebutuhan saudaramu, niscaya Allah akan memberikan bantuan kepadamu. Ini adalah keutamaan yang agung dan balasan yang sangat besar bagi hamba.

Dan dijelaskan pula bahwa makna hadis ini bersifat umum. Jika Engkau memberi pertolongan kepada saudaramu dengan pertolongan apa pun bentuknya yang dia butuhkan, maka sungguh Allah akan senantiasa memberi pertolongan kepadamu.

Demikianlah, karena balasan akan sesuai dengan perbuatan. Jika engkau ingin Allah menolongmu, maka hendaknya engkau menolong saudaramu sesuai kadar kemampuan yang engkau mampu berikan kepadanya, baik itu dengan harta, kedudukan, ataupun bantuan yang lainnya. (al-Arba’īn al-Nawawiyyah)

Dan penting tentang hadis ini merupakan motivasi untuk memberi pertolongan kepada sesama muslim.

Akan tetapi yang perlu diperhatikan bahwa hal ini terbatas untuk perkara kebaikan dan takwa. Karena Allah taala berfirman,

“…Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.“ (QS. Al-Mā’idah: 2)

Adapun jika memberi pertolongan dalam perbuatan dosa, maka hukumnya haram.
Karena Allah berfirman,

“ …Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.“ (QS. Al-Mā’idah: 2)

Hadis ini menunjukkan bahwa balasan akan sesuai dengan perbuatan. Bahkan balasan dari Allah lebih baik dari amal perbuatan hamba.

Jika Engkau menolong saudaramu, maka Allah akan memberi pertolongan kepadamu. Dan jelas bahwa pertolongan yang datang dari Allah adalah balasan yang lebih besar dari amal hamba itu sendiri.

Demikian, insya Allah bermanfaat, dapat menambah ilmu bagi kita dan menjadi penyemangat untuk berbuat baik dan memberikan pertolongan kepada sesama muslim. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini