Menjadi istri yang salihah itu sangatlah berat, karena hadiahnya surga. Nabi saw bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang perempuan selalu menjaga salat 5 waktu, juga berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya ‘dari perbuatan zina’ dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad)
Syarat mendapatkan surga bagi seorang perempuan ada empat, yaitu:
1. Menjaga Salat Lima Waktu
أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِننْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Amal yang akan dihisab pertama kali dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salat. Jika baik salatnya, baik pula seluruh amalnya. Jika buruk salatnya, buruk pula seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
2. Puasa Ramadan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183)
3. Menjauhi Zina
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk” (QS. Al Isra’ : 32)
4. Menaati Suami
Nabi saw bersabda, bahwa beliau ketika peristiwa Isra dan Miraj diperlihatkan neraka. Dan beliau melihat perempuan paling banyak di dalamnya.
Kemudian seorang sahabat wanita bertanya kepada, ‘mengapa bisa demikian Ya Rasulullah?
Maka Nabi saw menjawab bahwa di antara penyebabnya, karena wanita banyak yang durhaka terhadap suaminya. (HR. Bukhari & Muslim)
Seorang istri bersabar dalam mengabdi pada suami dan senantiasa bersyukur pada pemberian yang suami mampu berikan, maka jaminannya surga.
Mengambil pilihan sikap demikian tidak mudah, dibuktikan setiap tahun terjadi perceraian 20 persen dari jumlah jumlah pernikahan (mayoritas gugat cerai). Ternyata yang paling sulit bukan memulai pernikahan, tetapi merawatnya.
Seorang istri boleh tidak taat pada suami jika disuruh untuk berbuat dosa, maksiat atau disuruh untuk murtad maka wajib ditolak demi kebahagiaan yang kekal di akhirat. Tidak ada ketaatan bila hal tersebut untuk maksiat kepada Allah. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News