Lisan yang Menyelamatkan Manusia
foto: haikudeck.
UM Surabaya

Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui tulisan yang ditulis.

Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat tulisan dan komen yang menyejukkan dan menggembirakan.

Tulisan kita menjadi senjata bagi kita. Bila baik menunjukkan isi hati kita, dan sebaliknya.

Layaknya ceret akan mengeluarkan sesuai dengan isinya, Rasulullah saw bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (H.R. al-Bukhari).

Dalam riwayat Ahmad, Rasulullah saw juga bersabda:

عليك بطول الصمت فإنه مطردة الشيطان وعون لك علي أمردينك

“Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.” (HR. Ahmad).

Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta’ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

Sebagai seorang manusia yang merupakan ciptaan Allah SWT, kita diberikan karunia berupa keistimewaan yang berbeda dari makhluk yang lain. Keistimewaan itu berupa nikmat berbicara melalui lisan kita.

Namun demikian kita tidak bisa sembarangan mengeluarkan kata kata melalui lisan kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini