Pemilu, Busyro Sarankan Warga Muhammadiyah Pilih Pemimpin Sesuai Kriteria Organisasi
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas
UM Surabaya

Jelang Pemilu yang tinggal beberapa hari, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengajak warga Muhammadiyah untuk mengikuti keputusan organisasi dalam memandang pesta demokrasi tersebut. Termasuk kriteria dalam memilih pemimpin yang sudah dirumuskan oleh organisasi.

Kriteria memilih pemimpin yang telah ditetapkan oleh organisasi, menurutnya memiliki kesamaan dengan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW, yaitu sidik, tablig, fatanah, dan amanah

Supaya menjadi pemilih yang bijak, warga Muhammadiyah diharapkan mencari informasi tentang sosok kandidat yang akan ingin dipilih. Busyro menyebut,

“Saat ini tidak sulit untuk mencari informasi tentang sosok kandidat yang ingin dipilih, sebab rekam jejak pemimpin sudah tersedia di jagat maya yang sudah ada di genggaman atau gawai. Tetapi tidak boleh kelamaan ber-HP ria, itu takut kalau kemudian tidak tadabur Al Quranul Karim, dan lain lain,” pesannya dalam Kajian Rutin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan ke-2 di Masjid Ki Bagus Hadikusumo Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (3/2/2024).

Mantan Ketua KPK RI itu juga berpesan supaya warga persyarikatan tidak tegang-tegang dalam menghadapi Pemilu. Menurutnya, jangan sampai rakyat dijadikan mainan oleh elit dalam Pemilu 2024.

“Jadi dakwah Muhammadiyah itu dakwah yang menyenangkan, tidak usah terlalu tegang-tegang. Oleh karena itu pemilu atau tidak jangan sampai berbeda pilihan 01, 02, 03 lalu renggang silaturahminya,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Busyro juga mengingatkan hasil dan keputusan muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta. Itu harus menjadi pijakan bersama dalam menjalankan gerakan Muhammadiyah di nasional, bahkan internasional.

Menyebarkan informasi tentang hasil dan keputusan Muktamar 48, katanya, merupakan tugas yang diemban oleh PP Muhammadiyah, sekaligus oleh semua unsur yang ada di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.

“Bapak, ibu muter ke mana-mana menebarkan penjelasan-penjelasan keputusan muktamar kepada semuanya saja, karena keputusan muktamar itu utusan se-Indonesia, bahkan secara internasional. Karena juga diikuti oleh wakil-wakil Muhammadiyah di sejumlah negara asing,” kata Busyro.

Memotivasi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Busyro berseloroh, meski usianya sudah menginjak 71 tahun, tapi semangat dalam Bermuhammadiyah seperti remaja yang berusia 17 tahun. Dia mengajak untuk menikmati proses di Muhammadiyah. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini