Nasihat Ibu kepada Anak tentang Ayahnya
UM Surabaya

Anakku…

Memang ayah tidak mengandungmu,
tapi darahnya mengalir di darahmu,
namanya melekat di namamu.
Memang ayah tak melahirkanmu,
memang ayah tak menyusuimu,
tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu.

Anakku …
Memang ayah tak menjagamu setiap saat.
Tapi tahukah kau, dalam doanya selalu ada namamu disebutnya.

Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar, karena dia ingin terlihat kuat, agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman.

Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat ibu, karena kecintaannya dia takut tak sanggup melepaskanmu.

Dia ingin kau mandiri, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri.

Ibu hanya ingin kau tahu, Nak…
bahwa…
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta ibu.

Anakku…
Jadi di dirinya juga terdapat surga bagimu…
maka hormati dan sayangi ayahmu,
doakan, agar Allah mengampuni dosanya.

Mungkin ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi apakah engkau tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponmu.

Engkau berkata : “Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku…”

Tapi apakah engkau tahu, bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih.
Ayahlah yang selalu menanyakan apa yang engkau lakukan seharian.

Walau ia tak bertanya langsung kepadamu, karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatmu terlelap dalam tidur nyenyakmu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini