*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Muqaddimah
الحمدُ لله الذي فاضَلَ بين عباده في العُقول والإرادات، ورفع الناس بالعلم والإيمانِ فوق بعضهم درجات، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له في الذات، ولا سَمِيَّ له في الأسماء، ولا مثيل له في الصفات، نحمدهُ، ونستعينهُ، ونستغفرهُ، ونعوذ به من شُرور أنفُسِنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده فلا مُضلّ له، ومن يُضلل فلا هادي له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أشرف البريّات. اللَّهمَّ صلِّ على محمد وعلى آل محمد كما صلَّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل سَيِّدِنا إبراهيم في العالمين..إنك حميد مجيد .
معشر المسلمين، أوصيكم ونفسي بتقوى الله تعالىحقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون، قال الله تعالى في القرآن العظيم: (يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ)
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Mari kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah, tidak hanya dengan rasa tapi dibarengi dengan manifestasi amal nyata, yaitu dengan melakukan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Alquran dan Kesucian
Kalau umat Islam berkeyakinan bahwa Alquran merupakan kitab suci penuh keagungan, dan siapa pun yang menjalankan isi dan kandungannya, akan menjadi manusia agung.
Mereka pun yakin bahwa Alquran merupakan mukjizat istimewa yang diturunkan kepada manusia mulia, Muhammad bin Abdillah.
Namun orang-orang kafir Quraisy berpandangan miring melecehkan Alquran dengan mengatakan sebagai karya picisan bernilai rendah.
Alquran merekam perkataan yang sangat buruk itu. Mereka menyatakan bahwa Al-Qur’an sebagai mimpi kacau, rekayasa Muhammad, dan syair buatan seorang penipu. Hal ini abadikan Allah sebagaimana firman-Nya:
بَلْ قَا لُوْۤا اَضْغَا ثُ اَحْلَا مٍۢ بَلِ افْتَـرٰٮهُ بَلْ هُوَ شَا عِرٌ ۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰ يَةٍ كَمَاۤ اُرْسِلَ الْاَ وَّلُوْنَ
“Bahkan mereka mengatakan, “(Al-Qur’an itu buah) mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya (Muhammad), atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda (bukti), seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu.” (QS. Al-Anbiya : 5)
Orang-orang Quraisy pun mengenal Nabi Muhammad sebagai seorang yang tidak membaca dan menulis, namun tetap saja menganggap Alquran sebagai karya Muhammad.