Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menggaris bawahi pentingnya keberagamaan dalam konteks kehidupan beragama. Baginya, menjalani ajaran agama tidak hanya sebatas usaha untuk meraih pahala atau menghindari neraka, melainkan juga merupakan upaya aktif dalam membangun peradaban.
“Beragama itu bukan hanya untuk mendapatkan pahala dan menghindari neraka, tapi juga upaya membangun peradaban,” ucap Hamim dalam rapat panitia persiapan Munas Tarjih pada Sabtu (17/2/2024) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta jalan KH. Ahmad Dahlan.
Pandangan Hamim ini merupakan dorongan umat Islam untuk tidak hanya fokus pada ritual keagamaan semata, tetapi juga aktif terlibat dalam pembangunan peradaban yang adil dan berkeadilan.
Menurut Hamim Ilyas, Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin (rahmat bagi seluruh alam) menekankan pada pembangunan peradaban yang menciptakan kondisi “hayah thayyibah” atau kehidupan yang baik dan mulia. Hal ini sesuai dengan ajaran Al-Qur’an, seperti yang tercantum dalam surah an-Nahl ayat 97, yang menggambarkan usaha Islam untuk menciptakan kehidupan yang berkeadilan dan harmonis.
Lebih lanjut, Hamim Ilyas merinci kriteria hayah thayyibah yang terdapat dalam Al-Qur’an, khususnya dalam surah Al-Baqarah ayat 62. Menurutnya, kehidupan yang baik dan mulia dalam Islam mencakup keadaan sejahtera, damai, dan bahagia bagi seluruh masyarakat. Ini bukan hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga menekankan pentingnya pembangunan sosial dan kesejahteraan bersama.
Hamim Ilyas kemudian menegaskan bahwa Munas Tarjih ke-31 di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan selama tiga hari mulai dari Jumat hingga Ahad (23-25/02) merupakan bagian dari upaya nyata untuk membangun peradaban.
Dalam Munas tersebut, terdapat tiga materi utama yang menjadi fokus pembahasan, yaitu Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Kalender Hijriyah Global Tunggal.
Hamim Ilyas menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Munas Tarjih dapat berjalan lancar tanpa hambatan apa pun. Munas Tarjih diharapkan menjadi wahana diskusi yang produktif dan menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas keagamaan dan peradaban umat Islam. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News