*) Oleh: Dartim Ibnu Rushd,
Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UMS
Pertama kita sering mendengar istilah karakter manusia. Bahkan kita juga sering mendengar bahwa masalah utama pendidikan adalah lemahnya karakter siswa. Apa sebenarnya karakter itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki dua arti yaitu: pertama sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Kedua, karakter juga bisa bermakna “huruf”.
Sedangkan menurut Ditjen Mandikdasmen-Kementerian Pendidikan Nasional, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi terakhir ini yang ada kaitan dengan pembahasan pada artikel ini.
Menurut W.B. Saunders, bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Atau dengan menggunakan istilah lain karakter adalah sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Dari beberapa pengertian di atas maka secara sederhana dapat dilihat perbedaan dari “karakter dan akhlak”.
Di mana karakter sangat identik dengan nuansa intelektual-akademis sedangkan akhlak istilah yang lebih umum dengan nuansa keagamaan.
Persamaan antara karakter dan akhlak, keduanya sama-sama berbicara tentang nilai baik buruk suatu perbuatan manusia serta ukuran apa yang digunakan sebagai batasan-batasan.
Berbeda dengan karakter yang cenderung teoritis dan berdasarkan pemikiran-pemikiran manusia, akhlak didasari oleh adanya akidah atau keyakinan yang kuat sebagai seorang muslim.
Jadi dapat ditarik sebuah benang merah bahwa hubungan antara akidah dengan akhlak adalah aqidah sebagai dasar atau pondasi akhlak.
Atau dengan Istilah lain keyakinan yang tertanam kuat sebagai pondasi dari karakter (termasuk moral dan etika) individu yang baik.